Referendum itu ilegal dan tidak sah dan hasilnya tidak akan diakui."
Brussel (NTARA News) - Referendum mengenai penggabungan Krimea ke Rusia "ilegal dan tidak sah", kata Uni Eropa (EU), Minggu, dan perhimpunan itu akan memutuskan apakah memberlakukan sanksi-sanksi baru pada Senin.

"Referendum itu ilegal dan tidak sah dan hasilnya tidak akan diakui," kata para pemimpin Dewan Eropa dan Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan bersama, lapor AFP.

Pertemuan para menteri luar negeri EU pada Senin mulai pukul 08.30 GMT (pukul 15.30 WIB) "akan mengevaluasi keadaan besok di Brussel dan memutuskan langkah-pangkah tambahan" terhadap Moskow, kata Herman Van Rompuy dan Jose Manuel Barroso.

Rakyat Krimea memberikan suara mereka Minggu dalam referendum mengenai penggabungan wilayah itu ke Rusia, di tengah meningkatnya tekanan Barat terhadap Moskow agar tidak mencaplok daerah tersebut.

Baik Washington maupun Brussel telah memberlakukan saksi-sanksi awal dan memperingatkan bahwa mereka akan mengambil langkah lebih serius, hingga sanksi ekonomi penuh, jika pemungutan suara itu tetap dilakukan.

Para duta besar dari 28 negara anggota EU akan bertemu pada Minggu malam untuk menyusun sebuah daftar pejabat Rusia dan Ukraina pro-Kremlin yang mungkin menjadi sasaran sanksi, kata seorang diplomat.

"Kami mengulangi kecaman keras kami atas pelanggaran tanpa provokasi terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina dan mendesak Rusia menarik pasukan angkatan bersenjatanya hingga ke tingkatan sebelum krisis," kata EU dalam pernyataan itu.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014