Mataram (ANTARA News) - Tokoh pers di Nusa Tenggara Barat (NTB), Ki Agus Hamim (72), meninggal dunia Rabu (19/3) dinihari sekitar pukul 02.45 Wita di Rumah Sakit Karang Ujung Ampenan, Kota Mataram.

"Bapak tidak punya riwayat penyakit. Kondisinya tadi malam juga tidak mengeluh apa-apa. Menjelang subuh bapak bangun dan ke kamar mandi, ketika keluar kamar mandi terjatuh, langsung dibawa ke Rumah Sakit Karang Ujung," kata Dina Aslama Yanti, putri almarhum di rumah duka.

Ia mengatakan, sewaktu dibawa ke rumah sakit, bapak masih sadar, namun Allah SWT menghendaki lain, bapak meninggal saat masih di rumah sakit.

Ki Agus Hamim, lahir di Ampenan 16 Juli 1942, merintis karir jurnalistik di LKBN Antara di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pada 1985 dia dipercaya menjadi Kepala Biro LKBN Antara Kalimantan Tengah hingga 1990. Kemudian ditugaskan lagi menjadi Kepala Biro LKBN Antara NTB 1990--1995 hingga memasuki purna tugas pada 1996.

Di organisasi wartawan, Kiagus Hamim mendapat kepercayaan menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB 1993--2002, kemudian Dewan Kehormatan PWI NTB 2002--2007, serta menjadi Penasihat PWI NTB 2008 hingga sekarang.

Di kalangan jurnalis muda, Kiagus Hamim adalah seorang motivator. Dia selalu memberi semangat kepada jurnalis muda agar menjalankan tugas jurnalistik dengan baik. Dia selalu menekankan perlunya berita berimbang.

"Berbanggalah jadi jurnalis, karena tugasnya ikut mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat," kata Ki Agus Hamim ketika sempat menghadiri halal bi halal PWI NTB tahun lalu.

"Jiwa almarhum memang jurnalis, kita banyak belajar dari tokoh pers ini," kata Ketua PWI NTB H Achmad Sukisman yang melayat ke rumah duka. Di rumah duka melayat berbagai kalangan, baik pejabat, mantan pejabat, maupun para jurnalis.

Almarhum Ki Agus Hakim meninggalkan seorang istri Hadijah Alkaf, dua putra/putri dan dua cucu. Rabu petang sehabis Ashar dimakamkan di pemakaman umum Bintaro Kota Mataram dengan diantar keluarga, kerabat dan insan pers di NTB.(*)

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014