Ekuador dirundung inkonsistensi sepanjang laga kualifikasi menuju Piala Dunia Brazil 2014. Timnas berjuluk La Tricolor itu kerap menang dan kalah silih berganti dalam laganya.

Faktanya, kemenangan Ekuador hanya mampu diraih dalam laga kandang. Sedangkan seluruh laga tandang, Ekuador kerap menelan kekalahan atau sesekali bermain imbang.

Ekuador memulai laganya dengan unggul 2-0 atas Venezuela di kandang sendiri. Kemudian La Tricolor tiba-tiba harus menelan pil pahit pada laga tandang melawan Paraguay dengan kekalahan 2-1.

Setelahnya, Ekuador kembali menang 2-0 melawan Peru di kandangnya, sebelum akhirnya kalah telak 4-0 dalam laga tandang versus Argentina.

Inkonsistensi ini terus berlangsung selama kualifikasi. Beruntung tim asuhan Reinaldo Rueda dapat lolos ke babak penyisihan grup.

Bersanding di Grup E dengan Swiss, Prancis dan Honduras, pelatih Reinaldo Rueda nampaknya harus putar otak agar anak asuhnya tidak hanya jago kandang.

Pada Piala Dunia sebelumnya, Ekuador gagal di babak penyisihan grup di Korea/Jepang 2002, penampilan pertamanya di putaran final. Catatan berbeda mereka torehkan di Jerman 2006, dimana mereka melangkah jauh ke babak 16 besar, sebelum dikalahkan Inggris 1-0.

Pemain kunci

Ekuador punya pemain sayap handal Antonio Valencia dan Christian Noboa, juga pemain depan Felipe Caicedo dan Jefferson Montero, yang merepresentasikan gelombang baru sepakbola negara itu.

Pemain-pemain berpengalaman Eropa lainnya yang patut diperhitungkan antara lain Edison Mendez, Walter Ayovi, dan Segundo Castillo.

Pelatih: Reinaldo Rueda

Peringkat FIFA: 26

Penampilan terbaik kompetisi FIFA:
Piala Dunia Jerman (babak 16 besar)

Mantan bintang: Ulises de la Cruz, Agustin Delgado, Jose Francisco Cevallos.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014