Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup di dekat terendah dalam enam minggu terakhir pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun delapan dolar AS atau 0,61 persen menjadi menetap di 1.303,4 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Namun, kejatuhan emas pada Rabu terbatas karena logam mulia mendapat dukungan permintaan fisik yang kuat dari Tiongkok. Data menunjukkan bahwa impor bersih emas Tiongkok dari Hong Kong SAR mencapai 112,3 ton pada Februari, tingkat tertinggi sejak Oktober dan hampir dua kali impor pada bulan yang sama tahun lalu.

Bahkan, dalam upaya untuk memenuhi permintaan emas yang tinggi di pasar Tiongkok, pemerintah Tiongkok pada Januari memberikan lebih banyak izin kepada bank-bank untuk mengimpor emas.

Keterangan tentang lebih banyak pelonggaran moneter dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) juga mendukung emas, meskipun mereka menekan euro dan mendorong dolar AS pada awalnya.

Emas bertahan di atas 1.300 dolar AS pada Rabu dan belum jatuh di bawah tanda 1.300 dolar AS sejak 13 Februari.

Dari perspektif jangka panjang dan pertimbangan potensi dolar akan menguat, analis pasar memperkirakan harga rata-rata emas pada sekitar 1.256 dolar per ounce untuk tahun ini, turun hampir 11 persen dari 2013. Emas akan terus membaik, kata mereka.

Perak untuk pengiriman Mei kehilangan 19,9 sen atau satu persen menjadi ditutup pada 19,78 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 14,4 dolar AS atau 1,01 persen menjadi ditutup pada 1.406,5 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014