Kudus (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika menjadi juru kampanye PDI Perjuangan di Kabupaten Kudus, menyerukan perlawanan terhadap praktik politik uang pada Pemilu Anggota Legislatif yang digelar pada 9 April 2014.

"Jika ada yang melakukan serangan fajar, silakan dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) setempat," ujarnya, ketika menjadi juru kampanye PDI Perjuangan pada kampanye rapat umum Pemilu Anggota Legislatif di Lapangan Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, di Kudus, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, dia juga meminta kader maupun simpatisan PDI Perjuangan untuk dukung pembentukan pemerintahan yang bersih dan tidak korupsi.

Untuk merealisasikannya, kata dia, PDI Perjuangan harus memenangkan Pemilu Anggota Legislatif yang akan digelar pada 9 April 2014.

"Paling tidak, dukungan pemilih pada Pileg 2014 minimal 20 persen harus diraih," ujarnya.

Apabila persyaratan minimal tersebut bisa diraih, katanya, PDI Perjuangan tidak akan kesulitan mengantarkan Joko Widodo menjadi calon presiden.

Saat ini, kata dia, Bupati Kudus Musthofa berasal dari kader PDI Perjuangan, demikian halnya Gubernur Jateng juga berasal dari kader PDI Perjuangan.

"Nantinya, jika bisa mengantarkan Jokowi menjadi presiden, tentunya dalam menjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat jauh lebih mudah," ujarnya.

Ia juga berharap, target perolehan kursi di Kabupaten Kudus tidak hanya enam kursi, melainkan bisa ditingkatkan menjadi 20 kursi dari 25 kursi yang ada.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus, Musthofa yang juga Bupati Kudus berharap, kader maupun simpatisan PDI Perjuangan mendukung upaya mengantarkan Jokowi menjadi presiden.

"Saat ini, Bupati Kudus dan Gubernur Jateng dijabat oleh kader PDI Perjuangan. Untuk menyempurnakannya, maka presiden mendatang juga harus dijabat oleh kader PDI Perjuangan," ujarnya. ***1***



Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014