"Dengan memiliki saluran cerna yang sehat, anak dapat menyerap nutrisi secara optimal dan menggunakannya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang optimal," ujar Pakar Gizi Medik, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr.dr. Saptawati Bardosono., M.Sc. dalam diskusi tentang hubungan pencernaan sehat dan pertumbuhan otak anak di Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan, kesehatan saluran pencernaan ini salah satunya ditunjang dengan asupan bakteri baik atau probiotik di saluran pencernaan seperti Lactobacillus reuteri. Bakteri ini dapat mengurangi berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kolik, konstipasi, dan diare.
"Mikrobiota dalam usus menjaga ketahanan tubuh anak, penyerapan zat gizi optimal, menjaga integritas dinding saluran cerna sehingga menjaga supaya zar gizi masuk ke hati, melawan alergi dan mengirimkan sinyal ke otak," ujarnya.
Sementara itu, pernyataan senada disampaikan Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Dr. dr. Ahmad Suryawan., Sp.A (K).
Menurutnya, saluran pencernaan tidak hanya berfungsi untuk menampung nutrisi, namun juga mampu mempengaruhi sinyal di otak melalui mikrobiota usus.
"Nutrisi yang didapatkan dari makanan dapat masuk ke otak anak hanya melalui saluran pencernaan. Sebaliknya otak juga mengirim sinyal ke saluran pencernaan. Misalnya, saat anak merasa gugup dalam menghadapi ujian, sering merasa mual," ujarnya.
Ia menambahkan, pertumbuhan otak anak merupakan salah satu hal yang paling menentukan dalam tumbuh kembang anak di awal kehidupannya.
"Usia 0-6 tahun merupakan periode kritis (golden moment) bagi perkembangan otak seorang anak. Anak berusia 2 tahun memiliki 80 persen otak orang dewasa, sedangkan anak dari usia 2 hingga 6 tahun memiliki 95 persen otak orang dewasa," katanya.
Oleh karena itu, orang tua perlu memahami 6 tahun pertama kehidupan anak merupakan periode yang menentukan tumbuh kembang jangka panjang seorang anak.
"Untuk mendapatkan pertumbuhan otak yang optimal, orang tua dapat memulainya dengan menjaga saluran cerna anak," ujarnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
