PBB, New York (ANTARA News) - Penengah PBB dan internasional mengadakan kontak dengan para pejabat Israel dan Palestina, dan mendesak mereka agar menangani perkembangan saat ini secara bertanggung jawab.

Mereka juga meminta pejabat Israel dan Palestina menahan diri guna melanjutkan pembicaraan perdamaian mereka, kata seorang juru bicara PBB, Jumat (4/4).

Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan satu cara diharapkan dapat ditemukan untuk melihat perundingan berlangsung dalam kerangka waktu sembilan bulan yang dijadwalkan bagi pembicaraan perdamaian tersebut.

Israel menolak untuk membebaskan kelompok terakhir tahanan Palestina pada Sabtu lalu (29/3), kecuali Palestina setuju memperpanjang pembicaraan perdamaian, yang sedang berlangsung dan dijadwalkan berakhir pada 29 April.

Sebagai tindakan pembalasan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menandatangani surat untuk bergabung dengan 15 kesepakatan dan konvensi internasional pada 1 April.

"Tujuannya tetap untuk sampai pada dasar masalah bagi perundingan ke arah kesepakatan perdamaian menyeluruh mengenai semua masalah status akhir," kata Haq dalam taklimat harian, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu pagi.

Saat itu Haq ditanya mengenai upaya PBB dan apa yang disebut Kuartet Internasional --yang terdiri atas PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia.

Haq mengatakan penting bahwa Palestina dan Israel "berusaha sekuat mungkin, pada masa depan, untuk menciptakan suasana saling percaya dan lingkungan yang sekondusif mungkin bagi dilanjutkannya perundingan".

Sidang Majelis Umum memberi suara sangat banyak pada 2012 untuk menaikkan status Palestina menjadi negara pengamat non-anggota. Setelah itu, Palestina jadi memenuhi syarat untuk menandatangani 63 protokol, konvensi, dan kesepakatan intrnasional dan menjadi anggota lembaga internasional.

Ketika pembicaraan perdamaian dilanjutkan pada Juli tahun lalu, Israel setuju untuk membebaskan 104 orang Palestina yang sudah lama dipenjarakan oleh Israel dalam empat tahap sebagai imbalan bagi dihentikannya upaya Palestina untuk bergabung dengan organisasi internasional.

Israel menahan lebih dari 5.000 orang Palestina di berbagai penjaranya, kebanyakan dari mereka ditangkap dengan alasan keamanan. Sebanyak 150 di antara mereka ditahan di bawah penahanan administratif, tanpa tuduhan atau pengadilan, dan 150 tahanan Palestina lagi adalah anak di bawah umur.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014