Washington (ANTARA News) - Para pembuat kebijakan Federal Reserve diperkirakan akan tetap melanjutkan pengurangan program stimulusnya secara bertahap, risalah pertemuan mereka pada 18-19 Maret menunjukkan pada Rabu.

Para anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) melindungi komitmen mereka karena kinerja ekonomi, tetapi risalah menunjukkan bahwa meskipun baru-baru ini melemah, mereka tetap di jalur untuk mengakhiri program pembelian obligasi pada akhir tahun ini, lapor AFP.

Anggota FOMC sepakat bahwa "jika ekonomi terus berkembang sesuai perkiraan, komite kemungkinan akan mengurangi laju pembelian aset pada langkah-langkah selanjutnya di pertemuan mendatang," kata risalah.

Kelompok yang dipimpin oleh Ketua Fed baru Janet Yellen, pada pertemuan Maret memutuskan untuk membuat pengurangan bulanan ketiga sebesar 10 miliar dolar AS dalam pembelian obligasi sejak Desember, menarik program turun menjadi 55 miliar dolar AS.

Langkah ini menempatkan bank sentral di jalur untuk mengakhiri operasi pelonggaran kuantitatif, yang diterapkan dalam berbagai jumlah sejak 2008 untuk menekan suku bunga jangka panjang pada November.

FOMC juga membahas aneksasi Rusia atas Ukraina pada pertemuan tersebut, dan mengatakan bahwa "spillover" tidak akan mungkin merugikan ekonomi AS, tetapi bisa berdampak terhadap pertumbuhan dunia.

Pertemuan pada hari yang sama dengan aneksasi itu, para pejabat Fed mengatakan peristiwa itu "mungkin memiliki implikasi negatif bagi pertumbuhan global jika hal itu meningkat dan menyebabkan periode ketegangan geopolitik berlarut-larut di wilayah itu."


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014