Madrid (ANTARA News) - Lima fakta mengenai pelatih Bayern Munchen Pep Guardiola menjelang leg pertama semifinal Liga Champions melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu.

1. Sebagai pelatih, Guardiola begitu terinspirasi Johan Cruyff di mana dia sendiri menjadi anggota "Tim Impian" Barcelona awal 1990-an.
Namun ada orang lain yang sama pentingnya dalam membentuk filosofi sepak bola Guardiola, yaitu Juanma Lillo.
Kendati tak pernah menjadi pesepakbola profesional, Lillo yang asal Spanyol itu adalah orang yang mendatangkan Guardiola ke klub Meksiko Dorados de Sinaloa pada akhir karirnya sebagai pemain bola. Ketika Guardiola menjadi pelatih Barcelona B, Lillo membantunya mempersiapkan sesi pelatihan. Ironisnya, pada 2010, Lillo dipecat sebagai pelatih Almeria setelah kalah 0-8 dari Barcelona yang dilatih Guardiola.

2. Ketika Barcelona mencapai final Piala Eropa 1986 setelah mengalahkan Gothenburg melalui adu penalti, Guardiola masih anak gawang berumur 15 tahun.
Foto pertama Guardiola di Camp Nou adalah saat dia memburu Victor Munoz, pencetak gol penentu kemenangan dalam adu penalti tersebut, untuk meminta kostum sang pemain.
Sedangkan kemunculan pertamanya di stadion itu sebagai pemain Barca terjadi empat tahun setelah itu saat Barcelona menghadapi Cadiz pada Desember 1990.

3. Rekor kepelatihan Guardiola sungguh hebat dengan memenangi 17 gelar turnamen besar sejak menjadi pelatih tim pertama Barcelona pada 2008.
Tapi tak ada orang yang tahu dia sebenarnya punya pribadi buruk, kecuali Zlatan Ibrahimovic yang pernah bermain di bawah kepelatihan Guardiola di Camp Nou pada 2009-10.
Dalam otobiografinya, Ibrahimovic menyebut Pep "pengecut", sedangkan Samuel Eto'o belum lama ini di televisi Prancis menyebut Guardiola "tak pernah berani berkata apa-apa di hadapan saya". Eto'o bilang, "Saya mengingatkan Guardiola bahwa dia tidak pernah menjadi pemain besar."

4. Guardiola timbul tenggelam saat bertanding di Santiago Bernabeu. Pada musim pertamanya bersama Barca, klub ini menang tandang 6-2 di Madrid. Dia mengkapteni Barcelona saat mengalahkan Betis di Bernabeu pada final Copa del Rey 1997, namun dia menjadi bagian dari tim yang dibenamkan Madrid 0-5 di Bernabue pada Januari 1995 ketika Ivan Zamorano mencetak trigol.

5. Menjelang laga Kamis dini hari nanti di Bernabeu, Guardiola mungkin teringat pada jumpa pers sebelum leg pertama semifinal turnaman ini tahun 2011 antara Barcelona melawan Real Madrid.
Hari itu dia menyerang balik Jose Mourinho yang saat itu terus menyerang Madrid.
"Di ruang ini, dia memang jagonya, orang sialan. Di sini dia memang sialan dan saya tak bisa menyainginya. Jika Barcelona ingin seseorang yang bisa menyainginya dalam soal itu, maka carilah manajer lain," kata dia.
"Di luar lapangan, dia (Mourinho) menang di sepanjang tahun, sepanjang musim dan di masa akan datang. Dia bisa memenangkan Liga Champions di luar lapangan. Baiklah. Biarkan dia menikmati itu, saya akan beri dia itu. Tapi ini pertandingan. Ketika berbicara tentang olah raga kami akan berlaga dan kadang kami menang, kadang kami kalah. Kami senang menang, berusaha membuat dunia menghormati kami dan kami sangat bangga pada itu."
Barcelona memenangkan laga melawan Madrid itu dan kemudian menjadi juara setelah mengalahkan Manchester United di final.

sumber: AFP

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014