Kathmandu (ANTARA News) - Beberapa ekspedisi asing membatalkan pendakian ke Everest menyusul tragedi longsoran salju yang menewaskan setidaknya 13 pemandu lokal.

Dengan pembatalan itu berarti untuk pertama kalinya dalam beberapa dasawarsa Nepal akan menghadapi musim tanpa satupun pendakian gunung.

Korban jiwa dalam peristiwa Jumat lalu mencapai angka tertinggi dalam sejarah Everest, dan banyak sherpa (pemandu lokal) yang marah atas perlakuan pendaki asing serta pemerintah, menolak menjadi pemandu bagi pengunjung yang akan mendaki.

Tiga sherpa masih hilang sejak tertimpa lonsoran salju saat mereka membetulkan tali serta memecah es dan salju untuk membuat rute bagi pendaki asing melintasi Icefall, dekat lokasi yang menjadi kamp awal bagi sebagian besar pendakian gunung di sisi Nepal.

International Mountain Guides (IMG) yang bermarkas di AS merupakan tim terbesar yang menarik diri sebagai respon atas tragedi tersebut. Organisasi ini mempunyai sekitar 40 pendaki yang terbagi dalam tiga tim di gunung tersebut.

"Rute Icefall itu saat ini tidak aman untuk pendakian tanpa upaya perbaikan oleh pakar tebing es, yang tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan itu dalam musim ini," kata grup tersebut dalam lamannya.

"Kami telah melihat setiap opsi dan tidak bisa menemukan jalan untuk melanjutkan ekspedisi ini dengan aman."

Ekspedisi Peak Freaks Everest 2014 juga menarik diri dengan alasan keamanan, dan mengatakan bahwa pemerintah Nepal secara resmi telah menutup Everest untuk musim ini.

Namun seorang pejabat senior kementerian pariwisata Sushil Ghimire mengatakan beberapa tim kemungkinan akan memutuskan untuk tetap mendaki puncak gunung itu.

Ekspedisi asing di gunung itu di sisi Tibet tidak terpengaruh oleh tragedi tersebut, demikian Reuters.
(S022)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014