Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Belasan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terjaring razia penyakit masyarakat di Sampit yang gelar tim gabungan.

"Dari sekian banyak warga yang terjaring, ada 16 orang yang berstatus pelajar. Ketika laporan datang langsung kita tindak lanjuti. Mereka yang terjaring akan dibina dan diperingatkan agar tidak mengulangi lagi," ujar Kepala Satpol PP Kotim, Rihel di Sampit, Senin.

Operasi penyakit masyarakat oleh tim gabungan terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Kotim, TNI dan instansi terkait dilaksanakan sejak Jumat malam hingga Minggu malam dengan menyasar hotel, losmen, penginapan, barak dan tempat hiburan yang rawan praktik prostitusi.

Operasi pekat pada Jumat malam lalu berhasil mengamankan tiga pasangan luar nikah, termasuk delapan perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersil (PSK) yang sudah sering terjaring dalam razia serupa.

Petugas juga mendapati seorang perempuan yang mengaku sebagai guru honorer sebuah sekolah di Kecamatan Seranau yang sedang berduaan dengan seorang laki-laki di dalam kamar sebuah hotel di Jalan S Parman.

Operasi yang dilanjutkan pada Sabtu malaam, tim menyisir sejumlah hotel di kawasan Jalan Tjilik Riwut. Sayangnya, operasi itu hanya menjaring satu pasangan bukan muhrim. Operasi diduga bocor sehingga tidak banyak yang terjaring.

Selanjutnya di kawasan Jalan Kihajar Dewantara, tim berhasil mengamankan 9 anak laki-laki

Dalam satu kos, 2 perempuan 1 laki-laki didalam kamar, dan satu kamar ditemui 3 perempuan, 1 laki laki. Mereka umumnya masih berstatus sebagai pelajar di sejumlah sekolah di Sampit.

Rihel mengingatkan kepada pemilik kos dan barak untuk memantau para penghuninya agar tidak disalahgunakan oleh kalangan yang meresahkan warga setempat.

Tim gabungan akan terus menggencarkan razia pekat, khususnya di Sampit untuk memberi ketenangan di tengah masyarakat. Terlebih Kotim menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran XXVII yang akan digelar pada 8-18 Mei 2014 sehingga kondisi daerah harus lebih kondusif.

Pewarta: Norjani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014