Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak mempersoalkan adanya bakal calon presiden yang mendatangi sejumlah kiai dan pesantren di lingkungan NU.

"Kiai itu tidak pakai satpam, di rumahnya juga tidak ada yang namanya resepsionis, jadi siapapun boleh silaturrahim," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Senin.

Yang perlu dipahami masyarakat, lanjut Said Aqil, ketika kiai menerima kunjungan bakal capres, maka dia tidak otomatis lantas memberikan dukungan.

"Belum tentu ketika seorang kiai menerima kedatangan calon pejabat berarti memberikan dukungan," katanya.

Menurut Said Aqil, NU secara organisasi tidak bisa melarang bakal capres mengunjungi kiai dan pesantren, atau melarang kiai dan pondok pesantren menerima kunjungan bakal capres.

"Itu hak mereka. Menerima atau tidak juga hak masing-masing kiai. PBNU tidak bisa mengatur," katanya.

Pada 4 Mei lalu, bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, dan bertemu dengan pengasuhnya KH Maimun Zubair.

Sebelumnya, kiai sepuh itu juga menerima kedatangan bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto yang didampingi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

PBNU belakangan juga ramai didatangi sejumlah bakal capres, mulai dari Prabowo Subianto, Jokowi, Mahfud MD, Pramono Edhie Wibowo, hingga Rhoma Irama.

Bahkan, Said Aqil juga menerima kunjungan Prabowo di kediamannya di Jalan Sadar Raya, Jakarta Selatan, Selasa (15/4) malam.

(S024/E011)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014