Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meminta perusahaan ataupun lembaga pemerintahan untuk membayar tunjangan hari raya (THR) lebih awal kepada para karyawannya untuk mempercepat pergerakan pulang kampung pada acara mudik lebaran.

"Pengalaman dua tahun ini, salah satu faktor yang paling menentukan adalah pembayaran THR," kata Bambang usai paparan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub di Jakarta, Senin.

Menurut Bambang, para pemudik menunda kepulangan ke kampung halaman karena menunggu pembayaran THR.

"Ini perlu digarisbawahi karena pengalaman dari dua tahun belakangan mereka mudik kalau THR sudah dibayarkan," katanya.

Dia menambahkan jika THR lebih awal dibayarkan, puncak arus mudik yang ekstrim bisa diminimalisasi.

"Kalau bisa jauh-jauh hari sebelumnya, model gaji ke-13," katanya.

Berdasarkan hasi survei Balitbang Kemenhub, kenaikan jumlah pemudik diperkirakan mencapai hampir tujuh persen (6,99 persen), yakni dari 25.599.014 pemudik pada 2013 menjadi 27.894.914 pemudik pada 2014.

Dilihat dari sisi wilayah, kata dia, paling banyak peningkatan pemudik, yakni wilayah Jabodetabek sebesar 11,36 persen, yakni 13.418.659 pemudik, kemudian Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedung Sepur) 9,38 persen; dan Bandar Lampung sekitar 8,42 persen; Yogyakarta, Sleman, dan Bantul (Yogmantul) 7,99 persen; Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar (Maminasata) 7,41 persen, dan wilayah lainnya.

Sementara itu, tujuan pemudik paling banyak, yakni Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 7.991.911 pemudik dan sebanyak 5.508.080 pemudik dari Jabodetabek.

Puncak arus balik mudik diperkirakan pada H-3 atau 25 Juli 2014 dan arus balik pada H+4 atau 2 Agustus 2014.

Pebalik yang akan mendatangi wilayah Jabodetabek juga diperkirakan naik sebesar 1,78 persen atau sekitar 495.399 orang dari 27.894.914 pemudik menjadi 28.390.313 pebalik.

Selain itu, moda transportasi yang dipilih paling banyak mobil pribadi 23,8 persen, sepeda motor 21,5 persen, ASDP dan kapal laut 12,7 persen, kereta api 9,2 persen dan pesawat udara 7,8 persen.

(J010/A011)

Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014