Penundaan dilakukan jika itu memang harus dilakukan. Dan kami memutuskan penundaan penting.
Beijing (ANTARA News) - Tiongkok memutuskan menunda sejumlah kerja sama bilateral dengan Vietnam, setelah gelombang unjuk rasa anti-Tiongkok memanas, menyusul keputusan Beijing membangun pengeboran minyak lepas pantai di wilayah sengketa Laut China Selatan.

"Tiongkok akan melakukan beberapa langkah penting jika diperlukan. Penundaan dilakukan jika itu memang harus dilakukan. Dan kami memutuskan penundaan penting," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei, kepada media, di Beijing, Senin.

Gelombang unjuk rasa anti-Tiongkok mengakibatkan dua orang pekerja asal Tiongkok tewas dan seratus orang lainnya luka-luka.

Tiongkok berkeras pembangunan pengeboran minyak lepas pantai di wilayah sengketa Laut China Selatan masih berada di wilayah kedaulatannya.

Menyusul gelombang unjuk rasa anti-Tiongkok itu, Beijing mengevakuasi 3.000 warganya dari Vietnam. Lima kapal disiapkan untuk membawa warganya kembali ke Tiongkok.

Tak hanya itu, Tiongkok juga menyiagakan kapal dan helikopter penyelamat. Sebelumnya 16 warga Tiongkok dalam keadaan kritis telah diterbangkan ke Tiongkok dan tiba di Bandara Inernasional Shuangliu, Chengdu, Provinsi Sichuan.

Pengeboran minyak lepas pantai milik Tiongkok, Haiyang Shiyou 981, dibangun di dekat Kepulauan Paracel di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa antara Vietnam dan Tiongkok. Di kawasan tersebut, kapal-kapal milik kedua negara bertabrakan dan sempat memicu ketegangan.

(R018) 

Pewarta: Rini Utami
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014