Indonesia menguasai 50 persen dari total produksi mutiara dunia dan nilai ekspornya telah menyentuh angka 29 juta dolar AS.
Jakarta (ANTARA News) - Kemilau cahaya Mutiara Alam Laut Selatan dari Indonesia (Indonesian South Sea Pearl/ISSP) menyimpan potensi ekonomi yang sangat tinggi, di mana Indonesia telah menjadi produsen terbesarnya sejak 2005.

"Indonesia menguasai 50 persen dari total produksi mutiara dunia dan nilai ekspornya telah menyentuh angka 29 juta dolar AS. Nilai tersebut masih berpotensi untuk ditingkatkan, mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung seperti areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung dan teknologi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, tambah Sharif, pemerintah akan terus mendorong promosi ISSP secara intensif dan mempercepat industrialisasi mutiara yang bernilai tambah agar dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan beberapa asosiasi pengusaha dan pembudidaya mutiara Indonesia menyelenggarakan Festival Mutiara Festival (Indonesian Pearl Festival/IPF). IPF telah memasuki tahun keempat.

Tahun ini pameran tersebut akan dihelat pada tanggal 27--29 Agustus 2014 dalam rangkaian acara Marine and Fisheries
Exposition and Seminar
, di Jakarta Convention Centre, Jakarta.
 
"Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, bulan September lalu telah diterbitkan buku ISSP yang merupakan buku pertama di Indonesia mengenai Mutiara Laut Selatan", ujar Sharif.

Sharif menjelaskan, mutiara merupakan salah satu komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan yang memiliki prospek pengembangan usaha sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan permintaan perhiasan dari mutiara dan harganya yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

"Pada sisi perdagangan, Indonesia menempati urutan ke-9 dunia atau 2,07 persen dari total nilai ekspor mutiara di dunia yang mencapai 1,4 miliar dolar AS. Negara tujuan ekspor meliputi Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru dan Perancis", ungkap Sharif.

(W001)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014