Pemerintah siap namun masih ada satu masalah, yaitu bahwa Fatah dan Hamas menolak Riyad al-Malki sebagai menteri luar negeri, sesuatu yang ditekankan Abbas."
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Kamis menunjuk seorang perdana menteri untuk mengepalai pemerintahan kesatuan.

Abbas mengirimkan "surat penugasan" kepada Rami Hamdallah, yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan yang berpusat di Tepi Barat, kata seorang pejabat di Ramallah.

"Pemerintah siap namun masih ada satu masalah, yaitu bahwa Fatah dan Hamas menolak Riyad al-Malki sebagai menteri luar negeri, sesuatu yang ditekankan Abbas," kata pejabat tersebut kepada AFP.

Malki adalah diplomat veteran yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri sejak 2007.

Namun, seorang sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan gerakan Islamis menginginkan posisi tersebut dijabat oleh Ziad Abu Amr, yaitu salah satu dari dua wakil perdana menteri yang saat ini bertugas di bawah Hamdallah.

Pejabat Palestina itu kemudian mengatakan Hamdallah telah menerima undangan untuk mengunjungi Washington.

"Hari ini, pemerintah Amerika Serikat mengirimkan undangan kepada perdana menteri (Hamdallah) untuk datang ke Washington dan bertemu dengan para pejabat Gedung Putih dan Kongres," katanya.

"(Undangan) ini merupakan pengakuan oleh pemerintah AS terhadap pemerintahan konsensus."

Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina yang didukung Barat --serta didominasi oleh partai Abbas yang sekuler, Fatah-- pada 23 April menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang mengejutkan dalam upaya mengakhiri persaingan sengit --dan kadang kala menyebabkan pertumpahan darah.

Menurut kesepakatan tersebut, kedua belah pihak akan bekerja sama membentuk "pemerintahan independen" berisi para teknokrat yang akan membuka jalan bagi terwujudnya penyelenggaraan pemilihan --yang telah lama tertunda.

Pemerintah memberi mereka waktu lima pekan untuk membentuk pemerintahan kesatuan, yang sebelumnya akan diumumkan pada 28 Mei.

"Jika masalah ini bisa diselesaikan hari ini dan Abbas setuju untuk tidak menunjuk Malki, pemerintahan kemudian akan dimumumkan dalam beberapa jam mendatang," kata pejabat tersebut.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014