Khartoum (ANTARA News) - PBB pada Ahad (1/6) menyampaikan keprihatinan bahwa peningkatan mencolok dalam kebutuhan kemanusiaan di Sudan tak terpenuhi dengan tingkat bantuan kemanusiaan saat ini, sehingga ratusan ribu korban terancam di seluruh negeri itu.

"Meskipun tampaknya dana bantuan kemanusiaan internasional yang tersedia berkurang buat Sudan akibat munculnya krisis di tempat lain di wilayah tersebut dan alasan lain, kebutuhan kemanusiaan di Sudan bertambah," kata Ali Az-Zatari, Presiden Koordinator Kemanusiaan PBB di Sudan, dalam satu pernyataan.

"Dalam kuartal pertama 2014 saja, hampir 300.000 orang di Darfur terusir dari tempat tinggal mereka akibat kerusuhan," kata Az-Zatari, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan, "Semua orang ini bergabung dengan dua juta orang di Darfur yang sudah tinggal di berbagai kamp dan bergantung atas bantuan kemanusiaan internasional untuk bertahan hidup."

Ia menyatakan konflik di Sudan Selatan juga telah mengusir tak kurang 80.000 warga sipil dari rumah mereka dan menuju tempat pengungsian di Sudan.

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan kelompok bantuan telah melaporkan hampir 85.000 orang telah menyelamatkan diri dari kerusuhan di Sudan Selatan ke Sudan sejak pertengahan Desember 2013, kata juru bicara PBB.

"Lebih sepertiga dari mereka berada di lokasi (penerimaan) Kilo 10 di Negara Bagian Nile, Sudan, banyak dengan akses terbatas ke air bersih dan kebersihan," kata Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas PBB pada Kamis (29/5).

Dengan kedatangan musim hujan, organisasi kemanusiaan prihatin mengenai akses dan kondisi di Kilo 10, yang rentan terhadap banjir, kata Dujarric.

Pertempuran di Sudan Selatan meletus pada Desember lalu, ketika bentrokan meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan kelompok lain tentara yang setia kepada mantan presiden Riek Machar. Kiir menuduh Machar memimpin kudeta melawan dia, tapi Machar membantah tuduhan tersebut.

Sejauh ini, PBB dan semua mitranya hanya menerima 33 persen dari 995 juta dolar AS yang diperlukan pada 2014 untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di negeri itu, tambah Az-Zatari.

Darfur di Sudan telah menyaksikan peningkatan kerusuhan akibat bentrokan yang berkecamuk terus antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata di dekat tempat bentrokan suku.

Ratusan ribu warga telah meninggalkan rumah mereka menuju kamp pengungsi.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014