Dari sisi arsitektur harus dong diperkirakan. Kalau terbengkalai gimana, gawat kita
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan tenggat waktu dua bulan untuk PT Jakarta Monorail (PT JM) guna melengkapi segala persyaratan untuk melaksanakan pembangunan proyek tersebut.


"Kita putuskan untuk kasih surat dan kasih waktu dua bulan untuk melengkapi jawaban PT. JM soal modal dan arsitektur," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.


Ahok mengatakan, memang dibutuhkan waktu untuk mengkaji rencana proyek itu dengan seksama, terutama terkait pengukuran rentang tiang di mana jalur monorel melintang di atas jalan protokol.


"Dari sisi arsitektur harus dong diperkirakan. Kalau terbengkalai gimana, gawat kita," katanya.


Ahok menjelaskan, jika dalam kesempatan dua bulan itu PT JM tidak kunjung melengkapi jawaban yang dibutuhkan Pemprov DKI, Ahok bersedia akan pasang badan.


Menurut perhitungan Ahok satu stasiun monorel dengan panjang 150 meter tidak akan bisa dibangun hanya dengan satu tiang. Namun sayangnya, pihak PT JM kata Ahok belum pernah menginformasikan perhitungan yang jelas pada Pemprov.


"Nah itu dia yang enggak pernah mereka buka untuk kasih lihat ke kita," katanya.


Seperti diketahui, hingga saat ini pembangunan proyek monorel senilai Rp15 triliun rupiah yang dilaksanakan PT JM selaku investor belum juga terlaksana karena terhambat salah satunya oleh kesepakatan perjanjian kerja sama (PKS).

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014