Potensi penyalahgunaan wewenang, khususnya nuansa politisasi reformasi birokrasi di daerah. Deklarasi dan bentuk dukungan pun telah dilakukan oleh sejumlah pejabat daerah tersebut,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 26 kepala daerah, mulai dari tingkat wali kota, bupati hingga gubernur, tercatat menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2014, demikian seperti dirilis gabungan pemantau ICW, IBC, dan IPC di Gedung Bawaslu Jakarta, Jumat.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Abdullah Dahlan mengatakan keterlibatan kepala daerah dalam proses politik Pilpres perlu mendapatkan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Pemilu karena dicurigai dapat menyalahgunakan wewenangnya untuk memobilisasi perangkat kerja daerah.

"Potensi penyalahgunaan wewenang, khususnya nuansa politisasi reformasi birokrasi di daerah. Deklarasi dan bentuk dukungan pun telah dilakukan oleh sejumlah pejabat daerah tersebut," kata Abdullah.

Berdasarkan pengalaman pada Pemilu Legislatif lalu, dia menambahkan, ditemukan adanya upaya mobilisasi jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di daerah untuk mendukung peserta Pemilu tertentu oleh kepala daerah bersangkutan.

"Pengalaman Pileg lalu, ICW menemukan ada nuansa politisasi reformasi birokrasi oleh kepala daerah. Berangkat dari pengalaman Pileg lalu, tentunya Pilpres akan berimplikasi pada hal yang sama," tambahnya.


Ke-26 kepala daerah tersebut adalah:


1. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Ketua Timses Prabowo-Hatta)

2. Gubernur Riau Annas Maamun (mendukung Prabowo-Hatta)

3. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (mendukung Prabowo-Hatta)

4. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (mendukung Prabowo-Hatta)

5. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (mendukung Prabowo-Hatta)

6. Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin (mendukung Prabowo-Hatta)

7. Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya (timses Jokowi-JK)

8. Gubernur Kalimantan Barat Cornelis (timses Jokowi-JK)

9. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak (mendukung Prabowo-Hatta)

10. Gubernur Bali Made Mangku Pastika (mendukung Prabowo-Hatta)

11. Gubernur Jawa Tengah (timses Jokowi-Jusuf Kalla)

12. Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (timses Jok6owi-JK)

13. Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto (mendukung Prabowo-Hatta)

14. Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran (timses Jokowi-JK)

15. Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmi Faisyal (mendukung Prabowo-Hatta)

16. Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta (mendukung Prabowo-Hatta)

17. Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf (mendukung Prabowo-Hatta)

18. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (mendukung Prabowo-Hatta)

19. Wali Kota Cimahi Atty Suharti (mendukung Prabowo-Hatta)

20. Wali Kota Bogor Bima Arya (mendukung Prabowo-Hatta)

21. Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman (mendukung Prabowo-Hatta)

22. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail (mendukung Prabowo-Hatta)

23. Bupati Bandung Dadang M. Nasser (mendukung Prabowo-Hatta)

24. Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum (mendukung Prabowo-Hatta)

25. Bupati Indramayu Ana Sofanah (mendukung Prabowo-Hatta)

26. Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi (mendukung Prabowo-Hatta)

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.

(F013/Y008)

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014