New York (ANTARA News) - Sebuah laporan dari Organisasi Pembangunan Industri PBB (UNIDO) menunjukkan bahwa industri manufaktur dunia telah memasuki fase pertumbuhan stabil setelah resesi berkepanjangan, dengan pertumbuhan 5,1 persen pada kuartal pertama 2014, kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, Kamis.

"Itu adalah tingkat pertumbuhan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir," kata Haq pada jumpa pers reguler di New York.

"Pertumbuhan saat ini dapat dikaitkan terutama dengan meningkatkan kondisi keuangan negara-negara industri, khususnya di Eropa," katanya, mengutip laporan tersebut. "Namun, ekonomi-ekonomi industri yang sedang berkembang, kecuali untuk Tiongkok, masih mengalami pertumbuhan yang rendah."

Produksi manufaktur di Argentina turun 1,8 persen, di Brazil turun 0,2 persen dan di India turun sebesar 1,6 persen, katanya.

Pertumbuhan saat ini dapat dikaitkan terutama dengan meningkatnya kondisi keuangan dari negara-negara industri, terutama di Eropa, kata laporan itu. Negara-negara industri menyumbang hampir dua pertiga dari nilai tambah manufaktur dunia dan pertumbuhan di ekonomi-ekonomi ini telah berdampak signifikan pada manufaktur global.

Hasil (output) manufaktur naik 3,3 persen di negara-negara industri dan 9,4 persen di negara berkembang dan negara industri sedang tumbuh pada kuartal pertama 2014. Namun (tidak termasuk Tiongkok) pertumbuhan manufaktur di negara-negara industri berkembang hanya 1,4 persen. Hasil manufaktur Tiongkok tumbuh 13,1 persen, kata laporan itu.

Basis pertumbuhan saat ini di negara-negara industri telah jauh lebih luas. Hasil manufaktur naik di semua sektor industri, termasuk sektor-sektor tradisional seperti pembuatan produk makanan, tekstil dan pakaian jadi.

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014