Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono menilai peningkatan daya saing produk pertanian harus dipercepat untuk menghadapi arus persaingan global serta mempertahankan dan merebut pasar konsumen di dalam dan luar negeri.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Suswono berpendapat lemahnya daya saing produk pertanian lokal tidak semata disebabkan kualitas produk yang rendah saja, tetapi juga karena usaha pertanian yang dikelola petani produsen masih konvensional dari segi manajemen dan teknis.

Pernyataan tersebut disampaikan pada saat membuka Gelar Promosi Agribisnis Soropadan 2014 di Semarang, Kamis (19/6) serta dihadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kondisi ini perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya percepatan sehingga memiliki daya saing menghadapi arus persaingan global serta mempertahankan dan merebut pasar konsumen di dalam dan luar negeri," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, upaya percepatan dimaksud memerlukan dukungan, yang antara lain dapat dikembangkan melalui pola kemitraan yang saling menguntungkan, baik melalui Usaha Kecil Menengah (UKM), juga industri pengolahan skala besar yang didukung kepedulian sektor perbankan.

"Komponen lain yang juga diperlukan adalah dukungan IPTEK yang aplikatif dan ramah lingkungan yang dihasilkan dari berbagai lembaga penelitian maupun perguruan tinggi," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Suswono juga menyampaikan penghargaan dan bangga terhadap komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang secara konsisten peduli terhadap pembangunan pangan dan pertanian dan menjadi bagian penting dalam mencapai dan mempertahankan ketahanan pangan nasional.

"Pemerintah Daerah Jawa Tengah yang didukung seluruh pihak terkait membuktikan diri untuk siap bersaing di era globalisasi ini. Salah satu wujud tersebut adalah menfasilitasi kegiatan promosi tahunan melalui Gelar Promosi Agribisnis Soropadan," katanya.

Dia mengaku pihaknya sangat mendukung dan mendorong daerah untuk terus meningkatkan kegiatan promosi agribisnis baik untuk skala domestik maupun internasional.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014