...mudah-mudahan bisa diatasi karena peralatan modern sudah sampai di lapangan."
Musirawas Utara (ANTARA News) - Desa Belani di Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, masih terisolir akibat jalan poros menuju tempat itu ditutup pascaledakan sumur bor ring Wes Belani 8 milik PT Seleraya Merangin Dua yang menimbulkan semburan api, Senin (8/7).

Pejabat Bupati Musirawas Utara Akisropi Ayub melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Sunardin di Musirawas Utara, Jumat, mengatakan jalan itu terpaksa ditutup karena melewati lokasi sumur bor yang kobaran apinya hingga saat ini belum mati, sedangkan jalan alternatif ke wilayah itu menggunakan jalan lama yang saat ini masih dilakukan pengerjaan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Desa Belani untuk tidak melewati jalan yang tengah ditutup tersebut karena sangat rawan kecelakaan, sedangkan sekitar lokasi sumber ledakan masih dipasang dua garis polisi yang membentang di jalan menuju sumur bor minyak itu," katanya.

Di sekitar sumur bor tersebut, saat ini masih dijaga puluhan pegawai perusahaan dengan seragam dan peralatan lengkap. Mereka menunggu hingga padamnya api di lokasi tersebut.

Selain itu, disiagakan dua mobil pemadam kebakaran guna antisipasi agar api tidak menyebar ke kawasan lainnya yang dekat dengan lokasi ledakan.

Desa Belani berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi ledakan. Saat ledakan pertama, beberapa batu dari sumur itu sampai ke desa tersebut, sedangkan cahaya api terlihat membumbung tinggi pada malam hari.

Dampak ledakan tersebut, menghanguskan sejumlah alat berat perusahaan, termasuk tanki solar yang berisi bahan bakar yang juga dilalap api.

Lebih mengkhawairkan lagi, kata dia, semburan api berpotensi menjangkau gudang bahan peledak perusahaan yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi semburan tersebut.

"Karena ada pipa minyak yang melintasi gudang tersebut," ujarnya.

Informasi dihimpun salah seorang staf PT Seleraya Merangin Dua (SRMD) menyebutkan kobaran api sudah mengecil namun tidak menutup kemungkinan kembali membesar bila antisipasi dari para tim ahli di lapangan tidak berhasil.

"Tapi, mudah-mudahan bisa diatasi karena peralatan modern sudah sampai di lapangan," ujar sumber yang tak bersedia disebutkan namanya itu.

Ia menjelaskan meledaknya sumur bor milik PT SRMD itu, diduga akibat semburan liar (blowout) di sumur yang baru dua bulan dikerjakan perusahaan.

Dampaknya, pemukiman warga Desa Belani terisolasi karena akses jalan menuju desa itu tidak dapat dilintasi karena adanya radiasi api dari semburan ledakan tersebut.

Alternatifnya, perusahaan sedang mengupayakan membuka jalan baru atau membangun jalan lama yang sudah ditutupi semak belukar.

"Sekarang warga sudah melewati jalan lama itu meskipun kondisinya belum sempurna," ujarnya.

Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Musirawas Utara Hendriansyah mengatakan pemerintah telah menggelar pertemuan dengan pihak perusahaan dan SKK Migas untuk mengatasi semburan api tersebut dan mendatangkan tiga staf ahli OTCG ke lapangan.

"Kami memperkirakan kobaran api itu akan padam dalan waktu dekat ini karena sudah diantisipasi tidak menjalar pada pipa minyak yang melintasi kawasan penduduk padat di Desa Belani setempat," ujarnya

Salah seorang warga Desa Belani, Rahman, mengatakan akses jalan yang selama ini digunakan sementara waktu tidak boleh dilintasi karena lokasinya persis di samping lokasi ledakan sumur minyak tersebut, sedangkan jalan lama sangat jauh untuk menuju pusat perbelanjaan di Kecamatan Rawas Ilir.

Ia mengharapkan perusahaan membuka jalan baru atau membersihkan jalan lama yang kondisinya sebagian besar ditutupi semak belukar, karena warga harus keluar desa untuk membeli bahan pokok kebutuhan sehari-hari.

"Terlebih pada Bulan Puasa kebutuhan bahan makanan meningkat," ujarnya. (Z005/M029)

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014