... Konflik Israel-Palestina tak boleh dibawa ke Prancis... "
Paris (ANTARA News) - Prancis telah mencegah penyelenggaraan pertemuan terbuka pro-Palestina yang dijadwalkan diselenggarakan pada Sabtu di Paris guna menghindari resiko kerusuhan setelah bentrokan meletus selama demonstrasi serupa satu pekan sebelumnya.

,Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mengatakan, keputusan itu dibenarkan setelah aksi kerusuhan membuat keruh pertemuan terbuka pada Minggu lalu (13/7).

"Menurut anasir yang diberikan kepala polisi Paris, saya mempertimbangkan bahwa kondisi untuk menjamin keselamatan dalam demonstrasi itu tak ada," kata Cazeneuve, kepada televisi setempat, Europe1.

"Saya tak bisa menerima terulangnya (aksi kerusuhan ini) dan saya tak bisa mengambil resiko melihat warga Prancis, apa pun latar belakang agama mereka, terancaman kerusuhan," kata Cazeneuve sebagaimana dikutip Xinhua.

Penyelenggara demonstrasi itu mengatakan, mereka akan mengajukan banding terhadap putusan itu, demikian laporan media setempat.

Pada 14 Juli, ribuan orang berpawai di jalan-jalan Ibu Kota Prancis, Paris, untuk mencela serangan Israel ke Jalur Gaza. Sembilan orang, termasuk enam polisi, menderita luka ringan setelah pemrotes bentrok dengan polisi dan yang lain menyerang dua tempat ibadah.

Delapan orang juga ditangkap dan ditahan, kata media setempat.

Dalam satu wawancara belum lama ini, Presiden Prancis, Francois Hollande, menegaskan, "Konflik Israel-Palestina tak boleh dibawa ke Prancis."

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014