Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh yakin Kurikulum 2013 bisa diterima baik oleh guru.

"Sejak setahun yang lalu, kami sudah melatih 1,1 juta guru. Sebelumnya, kami juga melihat persiapan guru, instruktur nasional, maupun narasumber. Hasilnya, semua berjalan dengan baik," ujar Nuh dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Hasil penilaian pihaknya, penerapan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 berjalan dengan baik.

"Rata-rata untuk Sekolah Dasar (SD) di atas 70. Hanya dua penilaian yang di bawah, yakni perhatian konsep dan penilaian otentik," jelas dia.

Menurut dia, hal itu wajar karena guru mengubah metode pembelajarannya dari sebelumnya lebih banyak berbicara, berubah dengan menjadikan murid sebagai subjek dan objek.

"Jadi, kalau dulu, mereka diajarkan oleh gurunya seperti itu. Ya, mereka juga mengajarkan dengan metode seperti yang diajarkan gurunya itu pada muridnya," terang dia.

Selain itu juga, sangat sulit menilai secara otentik.

Nuh optimistis kurikum baru itu tidak akan menghadapi masalah ketika diterapkan di sekolah.

Disinggung buku pelajaran yang hingga saat ini belum sampai di sekolah, Nuh memberi tenggat waktu ke percetakan hingga 4 Agustus.

"Kalau sekarang, harap dimaklumi, karena sebentar lagi (menjelang Idul Fitri), truk tidak lagi boleh melintas sehingga pengiriman bukunya terkendala," papar Nuh.

Sementara itu, seorang guru dari SDN I Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Silmi Martini, mengaku tidak kesulitan menerapkan kurikulum baru tersebut.

"Alhamdulillah, tidak kesulitan. Selain guru, saya juga instruktur nasional," jelas Silmi.

Sedangkan Kepala Sekolah SDN 01 Pulo, Kebayoran Baru, Kardiman, mengatakan satu-satunya kendala adalah tiadanya sarana pendukung belajar-mengajar seperti komputer.




Pewarta: Indriani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014