Hamas dan semua gerakan perlawanan menyetujui gencatan senjata kemanusiaan 72 jam mulai pukul 08.00 waktu setempat Jumat...
Gaza City (ANTARA News) - Gencatan senjata 72 jam antara Israel dan para pejuang Gaza mulai berlaku Jumat. Ketika gencatan senjata kemanusiaan dimulai pukul 0500 GMT (12.00WIB), langit di Jalur Gaza tenang, kendati dalam dua jam sebelumnya terjadi serangan sengit Israel dan tembakan roket para pejuang Hamas.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan apabila gencatan senjata diberlakukan,wakil-wakil Israel dan Palestina, termasuk dari Hamas akan mulai merundingkan gencatan senjata yang lebih tahan lama di Kairo, dalam satu tindakan yang dikonfirmasikan oleh Mesir.

Tetapi pasukan Israel akan tetap di Gaza, tambahnya, setelah negara itu menyatakan tidak akan menyetujui gencatan senjata jika tidak mengizinkan pasukannya untuk terus menghancurkan terowongan-terowongan yang digunakan oleh para pejuang Gaza menyerang wilayahnya.

Ketika gencatan senjata diberlakukan, dokter Gaza Belal al-Dabour mengirim pesan di Twitter: "Gencatan senjata ini harus memberikan kami secercah harapan kehidupan kami untuk bulan-bulan mendatang setelah Israel menghancurkan segala milik kami..."

Beberapa jam sebelumnya, tank-tank Israel dan serangan udara membunuh 14 warga Palestina di Jalur Gaza, dan tentara Israel mengatakan lima tentaranya tewas akibat serangan mortir dekat perbatasan dengan daerah Palestina itu.

Kendati pun gencatan senjata itu disetujui Hamas, kekuatan utama di Gaza, atas nama semua kelompok gerilyawan, seorang juru bicara gerakan Islam itu menegaskan itu tergantung pada tanggapan Israel.

"Hamas dan semua gerakan perlawanan menyetujui gencatan senjata kemanusiaan 72 jam mulai pukul 08.00 waktu setempat Jumat yang akan ditaati semua gerakan ini jika pihak lainnya juga menaati gencatan senjata itu," kata Fawzi Barhum.

Seperti dikutip dari AFP, satu sumber kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "Israel telah menyetujui usulan Amerika Serikat dan PBB bagi gencatan senjata kemanusiaan 72 jam yang dimulai pukul 08.00 waktu setempat Jumat."

Gencatan senjata itu adalah satu prakarsa bersama AS dan PBB dan akan memberikan para warga sipil "peredaan ketegangan yang sangat diperlukan", kata Kerry di New Delhi.

"Ini mendapat tanggapan, satu momen kesempatan -- bukan satu akhir. Itu bukan satu solusi," ia memperingatkan dan mengatakan Israel masih diizinkan melakukan operasi-operasi "pertahanan" untuk menghancurkan terowongan-terowongan.

Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyambut baik penghentian pertempuran terbaru dan terlama dari beberapa gencatan senjata sebelumnya.

"Kita sekarang harus melipat gandakan kembali usaha-usaha kita dan berusaha sekuat tenaga untuk menjamin bahwa ini adalah satu gencatan senjata abadi dan dapat bertahan lama untuk membuka jalan bagi diskusi-diskusi penting untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok yang dihadapi kedua pihak," katanya.

Hanya beberapa menit sebelum batas waktu gencatan senjata, para pejuang Palestina menembakkan roket-roket ke Israel selatan, lima roket di antaranya jatuh akibat dihantam pertahanan-pertahanan rudal, kata radio militer.

Sejumlah 14 warga Palestina yang tewas itu termasuk seorang wanita dan setidaknya dua anak-anak akibat tembakan tank Israel di Jalu Gaza selatan Jumat pagi, ka badan urusan darurat.

Enam orang dari mereka tewas akibat serangan udara Israel di daerah yang sama. Dengan tewasnya mereka itu maka jumlah warga Palestina yang tewas menjadi 1.450 orang sejak serangan Israel di Jalur Gaza dimulai 8 Juli.

Mesir mengundang Israel dan Pemerintah Otonomi Palestina mengirim delegasi-delegasi ke Kairo bagi perundingan gencatan senjata yang lebih lama.

(Uu.H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014