Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, memuji selesainya pemusnahan persediaan senjata kimia Suriah, namun mengatakan bahwa Washington akan terus memastikan agar Damaskus memenuhi semua komitmennya.

"Hari ini kita menandai pencapaian penting dalam upaya yang berkelanjutan untuk melawan penyebaran senjata pemusnah massal dengan memusnahkan persediaan senjata kimia Suriah," kata Obama dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.

Ia mengatakan pemusnahan senjata itu, yang dilakukan di kapal Angkatan Laut AS di Laut Mediterania, mengirimkan "pesan tegas bahwa penggunaan senjata mengerikan ini memiliki konsekuensi tinggi dan tidak akan diterima oleh masyarakat internasional."

Setelah seluruh protes global atas serangan kimia mematikan di pinggiran Kota Damaskus, Suriah tahun lalu yang telah menewaskan 1.400 orang, rezim Presiden Bashar Al-Assad menyetujui rencana internasional untuk memusnahkan persediaan senjata tersebut.

"Selanjutnya, kami akan mengawasi Suriah agar memenuhi komitmennya untuk memusnahkan semua fasilitas produksi senjata kimia yang diakui," kata Obama.

Dengan tidak adanya negara yang siap menerima pengiriman zat-zat paling mematikan itu, AS mengusulkan memusnahkan zat kimia tersebut di laut dengan menggunakan dua unit hidrolisis "yang dapat dipindahkan".

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menghubungi kapten kapal MV Cape Ray untuk mengucapkan selamat pada kru kapal atas pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, memusnahkan, di laut, senjata kimia Suriah yang paling berbahaya," kata Pentagon.

Proses hidrolisis dilakukan dengan mencampur bahan kimia dalam kontainer tertutup dengan ribuan galon air panas serta sodium hidroksida atau bahan reaksi lain yang membantu memecahkan kandungan racunnya.

Para pejabat di AS mengatakan tidak ada bahan kimia atau limbah yang dibuang ke laut.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014