Jenewa (ANTARA News) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Senin, mengirim peralatan perlindungan bagi petugas kesehatan ke Republik Demokratik Kongo, yang memastikan dua paparan Ebola di wilayah terpencil.

"Kementerian kesehatan menyatakan wabah Ebola dan kami memperlakukannya sesuai dengan itu," kata jurubicara WHO Tarik Jasarevic di Jenewa.

Wabah Ebola yang telah menewaskan 1.427 orang terfokus di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone dengan beberapa kasus juga terjadi di Nigeria.

DR Kongo menyatakan terjadinya wabah Ebola di provinsi Equateur di utara pada Minggu setelah dua dari delapan pasien yang dites ternyata positif, kata Menteri Kesehatan Felix Kabange Numbi.

Pihak berwenang Kongo yang menyambangi wilayah terpencil itu menemukan 24 kasus demam hemoragik yang tidak diketahui asalnya, termasuk 13 orang yang telah meninggal, kata Jasaveric.

Dari pasien-pasien itu, dua dinyatakan positif Ebola, namun contoh-contoh lain yang diambil dari pasien terduga masih dianalisa, katanya.

Selain itu, penyakit gastroenteritis hemoragik, malaria, dan infeksi bakteri shigella juga ditemukan di kawasan itu, tambah dia.

Setidaknya 70 warga meninggal di wilayah utara DR Kongo akibat wabah hemoragik gastroenteritis, kata WHO pada Kamis, untuk membantah laporan bahwa semua kasus itu merupakan infeksi Ebola.

Virus Ebola yang ditemukan di Zaire pada 1976 merupakan penyakit endemis di wilayah tersebut. Ini merupakan wabah ketujuh di negara tersebut untuk penyakit mematikan itu, kata WHO.
(S022/B002)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014