Doha (ANTARA News) - Qatar--negara penyokong utama kelompok Hamas di Palestina--menyambut baik gencatan senjata di Gaza dan menawarkan bantuan untuk membangun kembali pemukiman yang hancur akibat serangan Israel.

Kesepakatan gencatan senjata jangka panjang yang mulai berlaku pada Selasa itu merupakan keberhasilan dari "upaya perlawanan dan pengorbanan" dari warga Palestina, demikian negara emirat yang kaya minyak itu menyatakan dalam siaran pers yang dikutip AFP.

Dalam pernyataan tersebut, Qatar--yang juga merupakan tempat pengasingan kepala kelompok Hamas, Khalid Meshaal--mengaku "siap untuk berkontribusi terhadap rekonstruksi Jalur Gaza segera setelah kondisi memungkinkan."

Konflik--yang dimulai pada 8 Juli lalu saat Israel memulai Operation Protective Edge untuk menghentikan serangan roket itu--telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina sementara dari pihak Israel 64 tentara tewas ditambah enam warga sipil.

PBB memperkirakan bahwa 70 persen korban tewas dari pihak Palestina merupakan warga sipil.

Selain menewaskan nyawa ribuan orang, konflik di Gaza juga meninggalkan kerusakan luas terhadap bangunan-bangunan dan infrastruktir di wilayah itu.

Pihak Palestina menyepakati gencatan senjata setelah Israel menyetujui permintaan pencabutan blokade terbatas di sepanjang jalur pantai Gaza.
(G005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014