New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi kuat mengangkat prospek permintaan di Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan produsen energi utama Rusia.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, didorong lebih tinggi untuk hari keempat berturut-turut, melompat 1,41 dolar AS menjadi ditutup pada 95,96 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, bertambah 73 sen menjadi menetap di 103,19 dolar AS per barel di perdagangan London.

Meskipun naik, harga minyak ditutup lebih rendah pada bulan tersebut, dengan WTI kehilangan 2,3 persen dan Brent turun 2,7 persen.

Serangkaian data sebagian besar menggembirakan pada ekonomi AS minggu ini, tampak mengindikasikan permintaan lebih potensial di konsumen minyak terbesar dunia.

Revisi naik pertumbuhan produk domestik bruto kuartal kedua dari pemerintah ke tingkat tahunan sebesar 4,2 persen dari estimasi sebelumnya 4,0 persen "memukul jauh orang ... tahu-tahu baunya seperti bau permintaan bensin," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

"Data PDB yang kuat di Amerika Serikat adalah kontras dengan kesulitan ekonomi di Eropa yang hanya akan bertambah buruk jika ada lebih banyak sanksi terhadap Rusia."

Amerika Serikat mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia karena keterlibatannya di Ukraina, di mana separatis pro-Kremlin telah berperang melawan pemerintahan Kiev sejak April.

NATO memperingatkan Rusia pada Jumat atas apa yang digambarkan sebagai "pelanggaran terang-terangan" kedaulatan Ukraina setelah Barat menuduh Moskow terlibat langsung dalam konflik yang terus meningkat.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali membantah bahwa Moskow telah memicu konflik atau menempatkan pasukannya di bekas negara Soviet itu.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014