Ada hal mudah yang bisa mereka lakukan menghadapi kejahatan dunia maya, dengan paham skemanya,"
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan mikro, kecil dan menengah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan paham teknologi di dunia maya dalam memasarkan produknya untuk menghindari kejahatan dunia maya.

Hal itu diungkapkan Technical Manager IT Faculty Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Kirstin Gillon di Jakarta, Selasa.

Kirstin mengatakan pelaku UMKM diharapkan memahami pola kejahatan dunia maya dan dampaknya bagi usaha mereka sehingga bisa dilakukan pencegahan. Setelah itu menurut dia, mereka dapat mengambil nilai positif dari keberadaan dunia maya untuk usaha mereka misalnya transaksi jual beli.

"Ada hal mudah yang bisa mereka lakukan menghadapi kejahatan dunia maya, dengan paham skemanya," katanya.

Pelaku UMKM tersebut menurut dia bisa menggunakan aplikasi anti malware, anti spam dan anti virus di perangkat elektronik mereka.

Selain itu dia menilai meningkatnya penggunaan internet, teknologi ponsel, dan perdagangan elektronik telah bertransformasi pada banyak bisni dan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di dunia.

"Namun teknologi baru membawa resiko keamanan dunia maya seperti kejahatan dunia maya, virus, dan 'hacking'," ujarnya.

Dia merujuk laporan Microsoft bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat malware tertinggi di dunia. Karena itu dia menilai keamanan dunia maya memiliki efek bagi sektor bisnis dan juga sektor lainnya.(*)


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014