Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kabut asap dari pembakaran lahan yang menyelimuti Kota Sampit, Kalimantan Tengah, tiba-tiba hilang setelah hujan deras mengguyur daerah itu pada Senin siang.

"Alhamdulillah akhirnya hujan turun juga jadi asap hilang dan udara menjadi segar kembali. Kasihan banyak anak-anak yang sakit karena asap beberapa hari terakhir," ucap Rohidi, warga Jalan HM Arsyad Sampit.

Hujan deras mengguyur Sampit sejak pukul 12:30 hingga pukul 14:30 WIB. Hujan deras yang disertai petir menggelegar membuat jalan-jalan di Kota Sampit sepi.

Masyarakat menyambut gembira turunnya hujan deras ini. Usai hujan, langit Sampit terlihat cerah dan asap yang beberapa hari terakhir cukup mengganggu, langsung hilang dan udara kembali segar.

Derasnya hujan juga menyebabkan drainase di kota ini terlihat terisi penuh air. Untungnya hujan kali ini tidak sampai menyebabkan air meluber menggenangi jalan dan permukiman seperti yang sering terjadi selama ini.

"Mudah-mudahan dengan turunnya hujan ini asap tidak muncul lagi. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang membakar lahan jadi tidak ada asap lagi. Susah kalau asap, kegitan kita menjadi terganggu," kata Rusdi, warga Jalan Muchran Ali.

Bupati Kotim, H Supian Hadi mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membakar lahan karena sangat rentan menyebabkan kabut asap yang dampaknya bisa mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat.

"Kita tidak juga menyalahkan masyarakat karena kadang puntung rokok yang dibuang sembarangan pun bisa menjadi api besar. Saya berharap kita semua peduli dan mencegah terjadinya kebakaran lahan agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat luas," ucap Supian.

Pewarta: Norjani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014