Berlin (ANTARA News/Reuters) - Piala Dunia 2022 tidak akan diselenggarakan di Qatar karena panasnya suhu udara di negara Timur Tengah itu, kata anggota Komite Eksekutif FIFA Theo Zwanziger pada Senin.

"Secara pribadi saya berpikir bahwa pada akhirnya Piala Dunia 2022 tidak akan berlangsung di Qatar," ucapnya kepada Sport Bild pada Senin.

"Pihak medis telah mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab seandainya Piala Dunia dilangsungkan di bawah kondisi-kondisi itu," kata mantan ketua Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), yang sekarang merupakan anggota badan sepak bola FIFA yang memenangkan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, pada 2010.

Meski Qatar telah menegaskan bahwa Piala Dunia di musim panas dapat dilangsungkan berkat teknologi-teknologi pendinginan yang dikembangkan untuk stadion-stadion, area-area latihan, dan tempat berkumpulnya para penggemar, masih terdapat kekhawatiran mengenai kesehatan para pemain dan penggemar yang datang.

"Mereka mungkin mampu menyejukkan stadion-stadion namun Piala Dunia bukan hanya terjadi di sana," kata Zwanziger.

"Para penggemar dari seluruh dunia akan datang dan bepergian dalam panas seperti ini, dan kasus ancaman terhadap jiwa yang pertama kali terjadi akan memicu penyelidikan oleh pengadilan negeri."

"Itu bukan sesuatu yang ingin dijawab para anggota Komite Eksekutif FIFA."

FIFA berupaya menggeser turnamen itu fase musim dingin Eropa untuk menghindari musim panas yang menyengat, di mana suhu rata-rata dapat mencapai 40 derajat celcius.

Bagaimanapun, pembicaraan mengenai pergeseran jadwal dari yang biasanya dilangsungkan pada Juni-Juli telah menghasilkan banyak tentangan dari liga-liga domestik di seluruh dunia, yang mengkhawatirkan pergeseran jadwal itu akan mengganggu kompetisi mereka.

Baik FIFA dan panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar juga mendapat pertanyaan-pertanyaan mengenai korupsi, sejak mereka memenangi hak untuk menyelenggarakan turnamen itu pada 2010, di saat Qatar juga dikritik untuk kondisi-kondisi yang didapat para pekerja migran di negara Teluk yang kecil namun makmur itu.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014