Jakarta (ANTARA News) - Pemilihan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut beberapa pihak sebagai tidak ada regenerasi ditanggapi Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya adalah contoh proses regenerasi nyata partai berkepala banteng itu.

"Lha saya ini apa? Regenerasi bukan?" kata Presiden Terpilih RI tersebut Balaikota Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Senin malam.

Demikian juga saat disinggung soal melekatnya citra PDIP haruslah yang trah Presiden Pertama RI Soekarno, Jokowi pun berujar, "Saya trah Bung Karno apa bukan? Jangan ditarik ke mana-manalah persoalan ini."

Gubernur DKI Jakarta tersebut mengakui ia yang meminta Megawati secara khusu untuk kembali menjadi Ketua Umum PDIP karena sosoknya masih sangat diperlukan.

"Malam itu ya, waktu saya presentasi, di akhir presentasi itu saya menyampaikan aspirasi pribadi saya. Meski Rakernas itu bukan forumnya untuk memilih ketum. Tapi, ya tidak apa-apa, toh namanya juga aspirasi," katanya.

Jokowi dalam presentasi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu sempat meminta Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum partainya saat Kongres IV PDIP pada April 2015.

Megawati, yang menyetujui permintaan Jokowi dan 33 Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP itu, dalam pandangan Jokowi dirasa sebagai simbol soliditas kader partai dan sangat mengayomi.

"Beliau itu pemersatu, soliditas, bisa menyayomi. Masih sangat diperlukan baik oleh PDI Perjuangan, maupun bangsa dan negara," katanya.

Meskipun demikian, Jokowi juga menilai, sangat banyak pula kader PDIP yang berkualitas dan berpotensi menjadi penerus Megawati. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014