Bojonegoro (ANTARA News) - Tim Panitia Festival "Bengawan Bojonegoro" di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, menelusuri Bengawan Solo dengan perahu karet, mulai dari Bendung Gerak, Desa Ngringinrejo, Kalitidu, hingga Taman Bengawan Solo (TBS).

Ketua Panitia Penyelenggara Festival "Bengawan Bojonegoro" M. Kuzaini, di Bojonegoro, mengatakan bahwa penelusuran Bengawan Solo untuk melakukan uji coba rute perjalanan yang akan dilalui peserta perahu hias Festival "Bengawan Bojonegoro", 14--16 Oktober.

Pada musim kemarau ini, katanya, di sepanjang Bengawan Solo, yang akan dilalui peserta perahu hias festival "Bengawan Bojonegoro", dalam memeriahkan HUT Ke-337 Kabupaten Bojonegoro akan melewati sejumlah jembatan bambu yang dibuat masyarakat.

"Secara teknis kemungkinan jembatan bambu akan dibuka sementara ketika parade perahu hias lewat di daerah setempat," jelasnya.

Sesuai dengan perkiraan, perjalanan perahu hias dari lokasi Bendung Gerak hingga mencapai TBS di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota atau Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, akan menempuh jarak sekitar 20 kilometer dengan perkiraan waktu sekitar dua jam.

Dalam penelusuran itu, kata dia, panitia juga mencari lokasi Bengawan Solo yang tepat untuk lokasi lomba menyeberang Bengawan Solo.

Ia menyebutkan lokasi perairan Bengawan Solo yang kemungkinan layak dimanfaatkan lomba berenang menyeberang Bengawan Solo dari segi keamanan, yaitu di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu.

"Lokasi Bengawan Solo di daerah setempat dangkal, juga arusnya tidak deras," ucapnya.

Meski demikian, menurut dia, panitia tetap bersiaga dengan melibatkan Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang akan melakukan penjagaan selama pelaksanaan lomba berenang menyeberang Bengawan Solo berjalan.

"Kami masih terus mengkaji untuk menentukan cara yang aman dalam pelaksanaan lomba menyeberang Bengawan Solo," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa agenda Festival "Bengawan Bojonegoro" lainnya, yaitu baca puisi di atas perahu di TBS yang akan diikuti penyair dari berbagai daerah di Jawa Timur, juga daerah lainnya.

"Panitia menyediakan panggung perahu yang akan dimanfaatkan untuk membaca puisi dengan sound system yang memadai," tandasnya.

(KR-SAS/D007)

Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014