Data Ditjen Migas Kementerian ESDM yang dikutip di Jakarta, Sabtu menyebutkan, ICP September 2014 tercatat 94,97 dolar/barel atau turun 4,54 dolar dibandingkan Agustus yang 99,51 dolar/barel.
Penurunan tersebut melanjutkan tren ICP Agustus 2014 yang turun 5,12 dolar menjadi 99,51 dolar dibandingkan Juli 2014 sebesar 104,63 dolar per barel.
Tim Harga Minyak Indonesia mengungkapkan, penurunan ICP pada September 2014 terutama akibat laporan International Energy Agency (IEA) pada September 2014 yang memperkirakan penurunan permintaan minyak mentah dunia pada 2014 menjadi 92,6 juta barel per hari atau lebih rendah 0,07 juta barel/hari dibanding Agustus 2014.
Faktor lainnya adalah laporan OPEC pada September 2014 yang memperkirakan penurunan pertumbuhan perekonomian dunia pada 2014 terutama Jepang, kawasan Eropa, Brasil, dan Rusia masing-masing 0,5, 0,1, 0,8, dan 0,2 persen dibandingkan publikasi Agustus 2014.
Lalu, laporan OPEC pada September 2014 menyebutkan terdapat surplus antara suplai dan permintaan minyak mentah dunia triwulan II 2014 sebesar 1,19 juta barel/hari.
Sedang, pada Agustus 2014, terdapat kenaikan produksi minyak mentah OPEC sebesar 0,23 juta barel/hari.
Laporan OPEC pada September 2014 menyebutkan negara-negara OECD mengalami peningkatan stok minyak mentah komersial sebesar 19,8 juta barel pada Juli 2014 menjadi sebesar 2,69 miliar barel atau lebih tinggi 17,4 juta barel dibandingkan periode sama 2013.
Pantauan perkembangkan harga minyak utama di pasar internasional pada September 2014 adalah Brent (ICE) turun 4,76 dolar/barel dari 103,4 dolar menjadi 98,64 dolar/barel dibandingkan Agustus 2014.
Lalu, Basket OPEC turun 4,68 dolar/barel dari 100,75 dolar/barel menjadi 96,07 dolar/barel, WTI (Nymex) turun 3,01 dolar/barel dari 96,08 dolar menjadi 93,07 dolar/barel.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
