Baiknya itu pengawasan dilakukan selama 28 hari. Akan tetapi 21 hari saja itu sudah cukup. Sebab, masa inkubasi virus ini selama 21 hari."
Medan (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Sumatera Utara bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan berbagai upaya mengantisipasi kemungkinan masuknya virus Ebola dan MERS-Cov ke tanah air melalui jamaah haji.

Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sumut dr NG Hikmet di Medan Senin mengatakan kerja sama dengan KKP tersebut meliputi pemeriksaan dengan Thermo Scan Body atau pengukur suhu tubuh.

"Kalau dicurigai demam tinggi, batuk pilek dan nyeri sendi, maka pasien tersebut akan dibawa ke RSUP Adam Malik Medan," katanya.

Cara kerja pengukur suhu itu, jelas dia, setiap jamaah diajurkan untuk melewati alat tersebut, jika alat itu menyala (lampu indikator berwarna merah), maka petugas kesehatan yang sudah disiapkan akan mengarahkan jamaah ke klinik yang ada di bandara.

"Kalau nanti petugas mencurigai ada jamaah yang mengalami MERS atau Ebola, maka akan dirujuk ke RS Adam Malik. Akan tetapi, kalau hanya demam akan dirujuk ke RS Haji dengan menggunakan mobil ambulans yang sudah dipersiapkan di bandara" katanya.

Selain jamaah haji, lanjut dia, pemeriksaan juga dilakukan kepada pilot dan pramugari maskapai penerbangan yang membawa jamaah haji.

"Ya, pemeriksaan juga dilakukan kepada pilot dan pramugarinya," katanya.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Medan, drg Irma Suryani mengatakan petugas kesehatan akan tetap memantau kesehatan para jamaah haji usai pulang ke tanah air.

"Baiknya itu pengawasan dilakukan selama 28 hari. Akan tetapi 21 hari saja itu sudah cukup. Sebab, masa inkubasi virus ini selama 21 hari," katanya. (*)

Pewarta: Juraidi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014