Sistem parkir meter ini luar biasa. Dulu, waktu masih pakai sistem bayar biasa ke petugas parkir hanya dapat Rp500.000 per hari, sekarang bisa sampai Rp7.000.000 per hari."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penerapan sistem parkir meter membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi DKI Jakarta.

"Sistem parkir meter ini luar biasa. Dulu, waktu masih pakai sistem bayar biasa ke petugas parkir hanya dapat Rp500.000 per hari, sekarang bisa sampai Rp7.000.000 per hari," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, apabila area trotoar benar-benar dibersihkan dari kendaraan bermotor untuk parkir, maka pendapatan daerah bisa lebih meningkat.

"Sekarang ini kan baru setengah area trotoar yang dibersihkan dari kendaraan bermotor. Itu sudah dapat Rp7.000.000. Kalau dibersihkan semuanya, mungkin kita bisa dapat sekitar Rp14.000.000 per hari," ujar Ahok.

Oleh karena itu, dia menuturkan pihaknya berencana menyelenggarakan lelang atau beauty contest bagi pihak-pihak yang ingin berpartisipasi dalam penerapan sistem parkir meter di Kota Jakarta.

"Tentunya kita juga ingin agar sistem parkir ini bisa diterapkan secara menyeluruh di wilayah DKI Jakarta. Oleh sebab itu, kita mau adakan beauty contest untuk penambahan dan pemasangan mesin parkir tersebut," tutur Ahok.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pendapatan yang diperoleh dari penerapan sistem parkir tersebut akan dimanfaatkan untuk penambahan armada angkutan umum.

"Pendapatan itu kita masukkan ke kas daerah. Kemudian, kita gunakan untuk perbaikan transportasi. Kita mau pakai uang itu untuk membeli bus tingkat dan armada angkutan umum lainnya," ungkap Ahok.

Sistem parkir meter sudah mulai diuji coba di kawasan Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat sejak 26 September 2014. Besaran tarif yang diberlakukan, yakni Rp2.000 per jam untuk sepeda motor dan Rp5.000 per jam untuk mobil. (R027)

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014