Pesawat itu tidak sedang menjalani perawatan di GMF
Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia membantah terlibat dalam peristiwa meledaknya pesawat milik Sriwijaya Air saat dilakukan pemotongan ekor pesawat pada Minggu (12/10) pukul 13.20 WIB.

Juru Bicara GMF Dwi Prasmono Adji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan pesawat Sriwijaya B737-300 itu tidak berada di hanggar GMF, tetapi pemotongan dilakukan di kawasan GMF.

"Pesawat itu tidak sedang menjalani perawatan di GMF," kata Dwi.

Namun, lanjut dia, karena pemotongan dilakukan di kawasan GMF, maka GMF mengeluarkan ketentuan tentang pemotongan pesawat secara prosedural, salah satunya pemotongan pesawat tidak boleh dilakukan di luar jam kerja, termasuk di hari libur.

Dalam insiden tersebut, dia menambahkan informasi yang diterima GMF adalah personel Wirasjaya hanya mengambil barang di interior pesawat.

"Bukan untuk melakukan pemotongan pesawat, tapi di lapangan pemotongan tetap dilakukan oleh karyawan Wirasjaya," katanya.

Dwi menambahkan pesawat dengan registrasi PK-CJY itu adalah pesawat bekas milik Sriwijaya Air yang telah dimiliki sepenuhnya oleh CV Wirasjaya.

"Pemotongan bagian pesawat dilakukan oleh personel Wirasjaya di area mutilasi," katanya.

Dwi mengatakan GMF tidak melakukan pemotongan pesawat bekas tersebut karena bukan merupakan bisnis GMF, tetapi pemotongan pesawat dilakukan oleh CV Wirasjaya yang memiliki bisnis pemotongan pesawat.

Dwi menjelaskan dugaan awal pemicu kebakaran adalah adanya percikan api dari gerinda yang menimpa barang mudah terbakar dan faktor cuaca yang sangat panas.

Namun, lanjut dia, investigasi mengenai penyebab kejadian tersebut masih dilakukan dan dikembangkan.

Akibat ledakan tersebut, kobaran api berlangsung 30 menit dan dipadamkan pada pukul 13.50 WIB dan menyebabkan personel CV Wirasjaya Wanto meninggal dunia dan Jamari mengalami luka bakar serius.

Wanto meninggal dunia pada Minggu (12/10) pukul 16.00 WIB di Rumah Sakit Umum Tangerang, sementara Jamari masih menjalani perawatan serius di rumah sakit yang sama.

Dwi mengatakan pihaknya akan memindahkan Jamari ke Rumah Sakit Awal Bross Tangerang untuk perawatan yang lebih baik.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014