Namun yang di sana membuat langkah sendiri dan baru pada menit-menit terakhir mulai membuka ruang islah setelah tidak ada peluang di sana"
Surabaya (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PPP Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa doa terus berusaha mengupayakan islah untuk mengatasi "keretakan" dalam internal partai ini tetapi baru pada menit-menit terakhir ruang islah itu terbuka.

"Saya dan Pak Emron (Pangkapi, Wakil Ketua Umum PPP) terus berupaya melakukan islah tanpa mengenal lelah. Namun yang di sana membuat langkah sendiri dan baru pada menit-menit terakhir mulai membuka ruang islah setelah tidak ada peluang di sana," kata Romahurmuziy saat sambutan pada pembukaan muktamar PPP di Surabaya, Rabu.

Panitia penyelenggaran muktamar menjadwalkan penyelenggaraan muktamar di Surabaya selama empat hari pada 15-18 Oktober 2014.

Romi, panggilan Romahurmuziy menegaskan, mukatamar di Surabaya ini sah karena sesuai dengan AD/ART partai.

Mukatamar di Surabaya ini, kata dia, juga jauh melampaui legitimasi karena dihadiri 821 peserta yang memiliki hak suara dari 1.153 pengurus DPP, DPW, dan DPC PPP di seluruh Indonesia.

Peserta yang hadir berasal dari 25 DPW dari  total 33 DPW serta berasal dari 505 dari total sekitar 550 DPC di seluruh Indonesia.

Romi menjelaskan, sejak putusan sela, Mahakamah Partai telah mengusahakan islah, tapi baru pada menit-menit terakhir pihak lain membuka peluang islah.

"Kita harapkan, muktamar ini menjadi forum untuk islah. Hanya ada satu penyelenggaraan muktamar, tidak ada muktamar lainnya," katanya.

Ketua Komisi IV DPR RI periode 2009-2014 ini juga menegaskan, islah harus terjadi. "Apa pun bentuknya PPP harus terus bergerak dan berjuang."

Dia menandaskan, PPP bukan perusahaan perseorangan, melainkan milik umat sehingga keputusan-keputusan yang diambil harus melalui forum resmi seuai AD/ART partai, dan jangan sampai PPP tersandera oleh kekeliruan satu atau dua orang.





Pewarta: Riza Harahap
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014