Kabut asap memang sudah beberapa hari ini kita rasakan, saya imbau masyarakat untuk mewaspadai asapnya dengan menggunakan masker untuk beraktivitas di luar ruangan,"
Bengkulu (ANTARA News) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kabut asap yang menyelimuti provinsi tersebut sepekan terakhir.

"Kabut asap memang sudah beberapa hari ini kita rasakan, saya imbau masyarakat untuk mewaspadai asapnya dengan menggunakan masker untuk beraktivitas di luar ruangan," kata dia, di Kota Bengkulu, Sabtu.

Menurut Junaidi kabut asap yang melanda Bengkulu tersebut merupakan kiriman dari provinsi tetangga karena menurutnya berdasarkan pantauan BMKG di Provinsi Bengkulu belum ditemukan titik api.

"Sementara ini berdasarkan pantauan BMKG di Provinsi Bengkulu belum ada titik api yang terlihat di Provinsi Bengkulu. Saya rasa kabut asap ini merupakan kiriman dari provinsi tetanga seperti Sumatra Selatan dan Jambi akibat kebakaran lahan," kata dia.

Berdasarkan pantauan BMKG jarak pandang di sebagian wilayah dalam Kota Bengkulu mencapai 1500 meter, namun hal tersebut belum masuk kategori membahayakan.

Marlin salah satu mahasiswa di salah satu universitas swasta di Kota Bengkulu mengatakan, dirinya sempat kawatir dan takut untuk ke luar rumahkarena kabut asap yang semakin tebal.

"Saya sempat takut ke luar karena belum membeli masker, kabut asap terlihat sangat tebal beberapa hari ini, semoga akan turun hujan agar kabut asap segera hilang," kata dia.

Terkait kelestarian lingkungan dan hutan serta alam, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, mengatakan hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama tidak semata tugas pemerintah saja.

"Pelestarian lingkungan tidak terlepas dari penghijauan atau penanaman kembali hutan di lokasi-lokasi yang tandus itu merupakan suatu bentuk pencegahan yang nyata, ini merupakan tanggung jawab kita bersama bukan hanya dari pemerintah saja," kata dia.

"Penghijaan berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia, pohon bermanfaat menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, serta mencegah pemanasan global, butuh kepedulian dari pemerintah dan juga masyarakat," tambahnya.
(KR-BLW/T013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014