Seoul (ANTARA News) - Petugas bantuan kesehatan Korea Selatan (Korsel) yang dikirim ke Afrika Barat dikabarkan telah terpapar virus mematikan Ebola karena tidak memakai pelindung dan peralatan medis dengan benar, ujar seorang anggota parlemen Korsel, Selasa.

Sebanyak 102 petugas kesehatan Korea Selatan yang telah tinggal di negara-negara Afrika Barat, termasuk Senegal dan Kamerun tidak dilengkapi peralatan perlindungan dari epidemi yang tepat. Anggota Parlemen Korsel dari Partai Saenuri Kim Jae-won mengatakan, mengutip data resmi dari badan bantuan pembangunan pemerintah, Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA).

"KOICA dan petugas medik lainnya dikirim ke wilayah yang dekat dengan tiga negara Afrika Barat yang menjadi endemi ebola Liberia, Sierra Leone dan Guinea dilaporkan terkena infeksi karena kurang lengkapnya pakaian pelindung dan barang-barang lain yang diperlukan," kata Kim.

Para pekerja dikhawatirkan memiliki risiko tinggi tertular virus karena pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk sering berhubungan dengan penduduk setempat.

Pada bulan Agustus, pemerintah Korsel mengatakan akan mengirim pakaian pelindung dan peralatan lainnya untuk misi diplomatiknya di Afrika Barat, tetapi hingga kini peralatan yang dijanjikan masih belum tersedia.

"Pemerintah harus cepat menyusun langkah menangani penyakit yang menular untuk pekerja kami di negara-negara yang terkena Ebola dan negara-negara tetangga mereka," tambah Kim.

Korea Selatan berencana untuk mengirim tim petugas medik pemerintah pendahulu ke negara-negara yang terkena dampak Ebola awal bulan depan untuk meninjau situasi sebelum pengiriman tenaga medis.

Seoul telah berjanji akan mengalokasikan dana 5,6 juta dolar AS sebagai bantuan terhadap upaya global untuk mencegah penyebaran virus, yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari 4.500 orang, demikian laporan Yonhap.

(Uu.A045)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014