"Kita di sini bukan untuk benar dan salah"

Sersan Don "Wardaddy" Collier Brad Pitt) memerintahkan anak buahnya, Norman "Machine" Ellison (Logan Lerman) untuk mengeksekusi seorang tawanan perang.

Norman berulang kali menolaknya sehingga Don memegang tangan Norman dan memaksanya menarik peletuk pistol.

Adegan itu adalah cuplikan dari film "Fury" (134 menit) yang mengisahkan lima orang awak sebuah tank AS yang dibaptis dengan nama Fury, dengan latar belakang Perang Dunia II.

Selain Don dan Norman, kedua awak lainnya adalah Boyd "Bible" Swan (Shia LaBeouf), Trini "Gordo" Garcia (Michael Pena), dan Grady "Coon-Ass" Travis (Jon Bernthal).

Kelimanya memiliki peranan yang berbeda-beda, yaitu Don sebagai komandan awak tank, Boyd sebagai juru tembak utama tank, Gordo sebagai pengemudi tank, dan Grady sebagai juru mesin tank.

"Fury" menunjukkan secara vulgar sejumlah kekerasan yang terjadi dalam sebuah perang, seperti pada adegan awal film,  saat  Don membunuh perwira Jerman yang sedang naik kuda.

Sejak awal film, penonton dibawa dengan penceritaan yang menuturkan kehandalan (yang dibalut dengan kekerasan) Don yang memimpin awak tank Fury dalam memimpin pasukan.

Adegan demi adegan kelima prajurit AS yang bertahan dalam tank "Fury" yang sudah tidak dapat bergerak lagi dibuat dengan alunan gambar yang mengalir dengan baik oleh sang sutradara David Ayer.

Kinerja David Ayer dalam membesut adegan peperangan juga tidak hanya tampak dalam susunan skenario yang juga memunculkan tidak hanya kekejaman, tetapi juga dalam membentuk adegan romansa.

Misalnya kisah Norman yang bertemu dengan Emma (Alicia von Rittberg), seorang perempuan cantik di sebuah kota kecil Jerman yang berhasil diduduki oleh pasukan Amerika.

Selain sutradara yang mumpuni, keahlian peran para pemain seperti Brad Pitt sebagai Sersan Don dan Logan Lerman sebagai Norman juga patut mendapat pujian.

Brad Pitt dinilai berhasil dalam memerankan sosok komandan yang keras hasil tempaan berbagai pertempuran yang dilaluinya dalam perang, namun sesekali juga berhasil menunjukkan bahwa masih ada rasa kemanusiaan dalam dirinya.

Film "Fury" juga bukanlah film pertama Brad Pitt dengan latar belakang Perang Dunia II, karena sebelumnya suami dari aktris Angelina Jolie itu juga pernah bermain dalam film "Inglorious Bastards" (2009).

Sutradara David Ayer juga telah lama dikenal sebagai penulis skenario yang handal, salah satu karyanya yaitu film "Training Day" yang meraih penghargaan Oscar tahun 2001.

David Ayer juga dikenal sebagai sutradara yang menginginkan pameran filmnya disiapkan dengan sebaik mungkin.

Dalam film "Fury", para pemainnya seperti Brad Pitt menjalani pelatihan dengan Navy Seals selama sepekan.

Dengan racikan sutradara/penulis skenario yang telah terkenal karyanya, ditambah dengan sejumlah pemain yang juga berkualitas, film "Fury" berhasil membawa kisah tentang sebuah makna pengorbanan di tengah kekejaman perang, terlepas dari apakah hal itu benar atau salah.

Pewarta: Muhammad Razi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014