Solo (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sampai saat ini masih kekurangan guru Sekolah Dasar (SD) dan tenaga perawat, padahal keduanya termasuk kebutuhan dasar semenjak Pemerintah Pusat memberlakukan moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Senin, mengatakan padahal masalah tersebut merupakan kebutuhan dasar. "Nanti kalau Pemerintah Pusat mencabut moratorium tersebut kami akan mengusulkan untuk meminta tenaga guru SD dan perawat," katanya.

Ia mengatakan PNS yang ada dilingkungan Pemkot Surakarta tercatat 11.000 orang dan setiap tahunnya ada sekitar 400 orang yang memasuki masa pensiun. "Sudah beberapa tahun kami tidak pernah menerima pegawai baru dan sekarang ini mengalami kekurangan tenaga khususnya yang paling banyak guru SD dan tenaga perawat," katanya.

Dikatakan untuk mengatasi persoalan ini mutasi PNS dari luar daerah bakal dimaksimalkan Pemkot Surakarta, sebagai salah satu solusi guna menyiasati kebutuhan jumlah pegawai.

FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy mengatakan, permohonan mutasi PNS asal daerah lain ke Solo tersebut bisa dioptimalkan untuk menambal kekurangan pegawai.

"Terutama di beberapa posisi seperti guru SD, perawat dan tenaga akuntan," pungkasnya.
(J005)

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014