... seiring waktu, sudah banyak yang meninggal dunia... "
Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Ketua Yayasan Seroja Kota Bekasi, Ronny Muaya, mencatat jumlah veteran perang Operasi Seroja Timor Timur di wilayahnya tersisa sebanyak 223 orang hingga November 2014.

"Awalnya para pejuang Seroja yang tinggal di Wisma Seroja Kota Bekasi ini mencapai 425 orang. Tapi seiring waktu, sudah banyak yang meninggal dunia," katanya di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, para pejuang yang masih hidup itu kini tinggal di Wisma Seroja yang beralamat di Kampung Bulak Macan RW5, Kelurahan Harapanjaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Wisma Seroja yang didirikan sejak 1976 hingga 1977 itu berdiri di atas lahan seluas 40.000 meter per segi terdiri dari 467 unit rumah dan dua unit rumah susun.

"Awalnya wisma ini hanya menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi para korban Operasi Seroja pada 1975 silam dengan luka cacat tetap. Tapi saat ini sudah banyak yang meninggal dan menyerahkannya kepada para ahli waris," katanya.

Adapun warga perumahan Wisma Seroja terdiri atas penyandang cacat eks Operasi Seroja sebanyak 84 orang, warakawuri janda eks Operasi Seroja sebanyak 156 orang, cacat veteran perang pejuang 1945 sebanyak 45 orang, anggota Paspampres 11 orang, anggota warga Paspampres 42 orang, dan warga non penyandang cacat/TNI 54 orang.

"Seluruh warga di sini memperoleh sumber pendapatan dari bantuan veteran, bantuan kesehatan

BPJS/Askes, dan tunjangan pensiun sesuai kepangkatan terakhir," katanya.

Dana pensiun yang saat ini diterima para mantan pejuang itu rata-rata berkisar Rp1 juta hingga Rp4 juta.

Ronny mengatakan, sebagian besar mantan pejuang Seroja yang cacat mengalami kaki dan tangan buntung, mata buta, dan luka permanen.

"Saya termasuk yang hilang tangan sebelah kiri akibat ditembak musuh saat perang dulu. Tangan saya membusuk dalam perjalanan ke rumah sakit sehingga harus diamputasi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014