Kairo (ANTARA News) - Pemboman pada sebuah kereta api di Mesir menewaskan empat orang, termasuk dua polisi, kata para pejabat, Kamis, sementara ledakan yang terjadi di stasiun kereta Kairo dan di dekat istana kepresidenen melukai sejumlah lainnya.

Bom tersebut meledak di dalam sebuah kereta pada Rabu malam ketika polisi sedang melakukan pemeriksaan setelah kereta itu berhenti di sebuah stasiun di provinsi Menufiya di sebelah utara ibu kota.

Kereta itu tidak sedang menuju ke Kairo.

Kedua polisi tewas di tempat sementara dua penumpang akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena luka-luka yang mereka alami, kata seorang pejabat medis.

Sebuah bom lainnya kemudian meledak di stasiun kereta Kairo, melukai tiga orang.

Satu ledakan lain terjadi di ibu kota di luar istana Al-Qubba, yang jarang digunakan Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Ledakan itu melukai seorang perempuan yang sedang melintas di lokasi itu.

Sejak Sisi --saat menjadi panglima tentara-- menggulingkan presiden Mohamed Morsi tahun lalu dan membasmi para pengikutnya, sudah puluhan polisi dan tentara yang tewas dalam serangan-serangan gerilyawan.

Serangan paling mematikan terjadi di semenanjung Sinai, tempat gerilyawan menewaskan setidaknya 30 tentara dalam satu serangan pada bulan lalu.

Para gerilyawan juga melebarkan sayap mereka ke ibu kota dan Delta Nil dengan membidik kantor-kantor polisi serta pos-pos pemeriksaan sebagai target mereka.

Satu bom di luar Universitas Kairo meledak pada 22 Oktober lalu hingga melukai sembilan orang, termasuk seorang jenderal polisi.

Ajnad Misr, sebuah kelompok gerilyawan yang telah menewaskan sejumlah polisi dalam serangan pemboman di Kairo, mengaku sebagai pihak yang melakukan serangan.

Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan dilancarkan sebagai balasan atas penindasan yang dialami oleh para mahasiswa pengunjuk rasa, demikian AFP.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014