Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, beserta unsur forum komunikasi daerah mempertemukan dan mendamaikan dua kelompok warga yang bertikai setelah korban jiwa berjatuhan.

"Kita sangat sayangkan, harusnya HUT Makassar itu menjadi ajang kebahagiaan warga karena kita menggelar banyak kegiatan dan karnaval, tetapi di sisi lain ada korban jiwa yang berjatuhan karena bentrokan," ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Tawuran antarwarga Jalan Kelapa Tiga serta Abubakar Lambogo yang terjadi sejak tiga hari terakhir itu telah menewaskan dua orang warga karena terkena tembakan.

Bukan cuma dua orang warga menjadi korban dari tawuran itu, banyak warga lainnya yang menjadi korban akibat tawuran yang dipicu oleh hal-hal kecil.

Dalam pertemuan yang diikuti sekitar 50 tokoh masyarakat dari dua kelurahan yakni Kelurahan Ballaparang dan Kelurahan Bara-baraya di rumah jabatan Wali Kota itu, pemerintah dan polisi mendamaikan yang bertikai dan mengambil langkah strategis.

Danny sapaan akrab wali kota, menyampaikan keputusan hasil musyawarah kepada para tokoh masyarakat. Pertama, kedua Kapolsek Makassar dan Rappocini agar bisa bersinergi secepatnya.

Semua pihak melakukan antisipsi dini dan koordinasi Tripika harus terus dilakukan agar tawuranantar warga yang banyak melibatkan para remaja itu supaya tidak terulang lagi dan menimbulkan korban jiwa.

"Semua harus intens melakukan koordinasi, bukan hanya pada saat ada masalah baru turun. Sarana posko bersama, patroli bersama Tripika dan penanganan hukum harus dilakukan," katanya.

Pada pertemuan itu, wali kota memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk memasang lampu penerangan di Jalan Kelapa Tiga tempat bertikainya para pemuda tersebut.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham yang hadir dalam perdamaian dua kelompok warga itu menegaskan akan memberikan surat perintah kepada para perwira untuk berjaga di lokasi.

"Bukan lagi kedua kapolsek (Kapolsek Makassar dan Kapolsek Rappocini) yang bertanggungjawab, tetapi Kapolrestabes langsung yang menjadi pengendali. Jadi saya tegaskan kepada warga untuk patuh terhadap hukum dan tidak memulai lagi perang," tegasnya.

Terkait dua nyawa melayang akibat senapan angin, Ferry menegaskan dalam waktu dekat akan melakukan operasi atau razia senjata tajam seperti ketapel dan anak panahnya serta senapan angin.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014