... rasa tanggung-jawab sebagai alat negara yang belum tumbuh dari oknum-oknum teman-teman kita, sehingga lebih mementingkan hal-hal yang sifatnya pribadi...
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, menekankan seluruh anggota TNI-Kepolisian Indonesia selaku alat negara harus memiliki rasa malu ketika melakukan hal-hal keliru, agar tidak terjadi lagi bentrokan antarkedua oknum institusi tersebut.

"Rasa malu ini harus ditumbuhkan, dan tanggung jawab dalam diri masing-masing, sehingga keluarannya tidak berbuat hal-hal menyimpang hukum," katanya, di Jakarta, Jumat.

Dia menekankan personel TNI-Kepolisian Indonesia mengabdi di institusi yang penuh aturan, serta persyaratan ketat, sehingga sangat dituntut menampilkan keteladanan kepada publik.

Saat ini menurut dia, keteladanan itu belum tumbuh di benak oknum-oknum anggota aparat negara yang terlibat bentrokan di Batam.

"Akar masalahnya menurut saya rasa tanggung-jawab sebagai alat negara yang belum tumbuh dari oknum-oknum teman-teman kita, sehingga lebih mementingkan hal-hal yang sifatnya pribadi," katanya.

"Jadi teman-teman kita ini bisa saja belum menyadari tugas pokok, fungsi dan peranan mereka di sana, sehingga lebih menonjolkan sifat-sifat individual," ujar dia.

Oleh karena itu, kata dia, unsur-unsur kepemimpinan perlu dikembangkan di masing-masing kesatuan. Sehingga anggota yang bertugas benar-benar menyadari apa yang harus dilakukan, serta mana yang tidak boleh dilakukan.

"Solusinya adalah pembinaan mental santi aji kepada anak buah untuk dapat menyadari secara baik dalam posisinya sebagai alat negara. Ini yang harus kita tekankan, sehingga akan malu berbuat hal-hal keliru," kata dia.

Sebelumnya pada Rabu (19/11), terjadi bentrokan yang melibatkan oknum anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dengan oknum anggota Batalion Infantri 134/Tuah Sakti. Kejadian ini disebut-sebut karena saling tatap antara dua anggota TNI AD itu dengan dua anggota Brimob setempat.

Bentrokan yang diliputi aksi tembak itu menyebabkan satu anggota TNI AD tewas. 

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014