Pamekasan (ANTARA News) - Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, menyiagakan sebanyak 30 personel gabungan di lokasi carok di Desa Pamoroh dan Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Jumat malam.

"Personel yang kami terjunkan gabungan antara personel Polres Pamekasan dan Polsek Kadur," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman kepada Antara per telepon, Jumat malam.

Ke-30 personel polisi itu ditugaskan melakukan pengamanan di perbatasan antara Desa Pamoroh dan Desa Bangkes, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya carok susulan, mengingat sampai saat ini, pihak keluarga korban masih berupaya melakukan aksi pembalasan.

Menurut Kapolres, selain bertugas mengamankan situasi, personel kepolisian ini ditugaskan melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak agar menyerahkan kasus tersebut melalui proses hukum.

"Personel sengaja kami tempatkan di tengah-tengah antara Desa Bangkes dan Desa Pamoroh, agar jika terjadi pergerakan massa bisa terpantau," katanya.

Pada Kamis (20/11) dua orang penggarap sawah yang bernama Hannan dan Marsuki warga Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, tewas setelah terlibat carok di areal persawahan di Dusun Bates, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur sekitar pukul 14.30 WIB.

Pelaku carok lawan Hannan dan Marsuki itu diketahui bernama Sumanah dan Budi. Keduanya warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur.

Pelaku di kantor polisi mengaku, carok hanya empat orang, namun beberapa saksi mata menyebutkan Hannan dan Marsuki dikeroyok sepuluh orang.

Carok antara dua orang warga Desa Pamoroh dengan warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu dipicu persoalan sengketa tanah sawah di Dusun Bates, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, yang kini masih dalam proses penelitian di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pamekasan.

Budi dan Sumanah, serta korban Hannan dan Marsuki sama-sama mengklaim tanah itu miliknya. Bahkan, Hannan dan Marsuki mengaku memiliki bukti kepemilikan tanah itu.

Namun pihak Marsuki dan Hannan tetap menggarap lahan itu, hingga akhirnya terjadi carok yang menyebabkan mereka berdua tewas.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014