Sejumlah komoditas hortikultura di Lumajang layak mendapatkan dukungan sertifikat internasional...agar memiliki standarisasi untuk diekspor ke luar negeri
Lumajang (ANTARA News) - Komoditas unggulan salak di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akan mendapat sertifikat internasional dan siap diekspor ke pasar Eropa.

"Pekan lalu badan sertifikasi internasional yakni Control Union Certification (CUC) dari Srilangka datang ke Lumajang untuk melakukan uji kelayakan terhadap salak Pronojiwo," kata Kepala Dinas Pertanian Lumajang Paiman, Kamis.

Menurut dia, Kecamatan Pronojiwo merupakan salah satu sentra penghasil salak di Lumajang dengan luas lahan sekitar 460 hektare dan komoditas unggulan tersebut akan mendapatkan sertifikasi internasional.

Tim CUC datang ke kebun buah yang sempat dikunjungi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama ibu Ani Yudhoyono pada 2013 dan tim badan sertifikasi itu melihat secara langsung proses tanam hingga pascapanennya.

"Sejumlah komoditas hortikultura di Lumajang layak mendapatkan dukungan sertifikat internasional sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, agar memiliki standarisasi untuk diekspor ke luar negeri," tuturnya.

Ia menjelaskan hasil pemantauan badan sertifikasi internasional itu cukup bagus karena mereka memberikan tanggapan yang positif untuk komoditas salak Pronojiwo tersebut melalui beberapa rekomendasi.

"Komoditas unggulan di Pronojiwo itu dinilai layak untuk mendapatkan sertifikat internasional karena proses tanam hingga pascapanen dilakukan dengan pola ramah lingkungan," paparnya.

Selanjutnya, salak Pronojiwo layak didaftarkan sebagai komoditi organik dan diharapkan dengan pola tanam secara organik dapat mendongkrak harga jualnya di pasaran.

"Saya berharap harga jual salak Pronojiwo bisa tinggi, sehingga para petani hidup sejahtera dan bisa meningkatkan produksi salak," katanya.

Selain salak, pisang mas kirana juga mendapatkan sertifikat Global Gap dari Control Union Certification yang merupakan sebuah badan sertifikasi berkantor Pusat di Belanda, sehingga produk unggulan Lumajang tersebut bisa masuk pasar Eropa.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014