Kulon Progo (ANTARA News) - Pegawai di lingkungan Kementerian Luar Negeri mempelajari sejarah sandi bertempat di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kasubdit Pusat Diklat Kemenlu Dedi Raharjo di Kulon Progo, Kamis mengatakan pelatihan sandi sangat penting karena di setiap kedutaan besar perwakilan RI di luar negeri mempunyai petugas sandi (sandiman).

"Setiap tahun diadakan rekrutmen pegawai untuk menjadi petugas komunikasi," kata Dedi.

Ia mengatakan petugas komunikasi ini ada yang berfokus pada bidang IT, menjadi pejabat yang akan mengelola informasi negara yang rahasia yang disebut sandiman.

Oleh karena itu mereka dibekali selama 3,5 bulan di Lembaga Sandi Negara untuk mendalami persandian. Untuk angkatan 179 ini diikuti oleh 20 orang yang merupakan CPNS rekrutmen Kemenlu 2013.

Setelah diklat ini peserta diklat akan disebar ke unit-unit Kemenlu jika sudah cukup matang baru ditempatkan di perwakilan luar negeri. Untuk lebih mendalami sejarah, mereka didik di Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).

"Selama setahun, mereka juga diberi pelatihan materi-materi tentang IT, untuk tahun ini difokuskan pada security," katanya.

Kapusdiklat Lemsaneg Kolonel (Chb). R.O. Joko Supangkat mengatakan tugas persandian bagi Kemlu sangat penting karena awal mulanya diplomasi yang dilakukan harus memenangkan peperangan, supaya proses ini berjalan dengan baik maka seluruh kebijakan pun harus diamankan.

"Di era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini, ada penekanan bahwa pengembangan TIK ini harus dibarengi dengan pengamanannya," kata Joko.

Ia mengatakan salah satunya adalah seluruh kebijakan yang masih dalam proses bernilai konfidensial, sehingga harus dienkrip (encrypt). Bagi kementerian luar negeri yang harus mengatur dan mengendalikan konsulat jenderal dan duta besar terkait kebijakan yang sedang digodog untuk berbagai masalah, hal ini perlu pengamanan.

"Kedepan, peserta diklat inilah yang bertugas mengamankan dokumen kebijakan ini," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014